1 tahun disway

Dosen Polinema Bantu TK Rancang Website dan Pelatihan Konten untuk Kuatkan School Branding

Dosen Polinema Bantu TK Rancang Website dan Pelatihan Konten untuk Kuatkan School Branding

Pengabdian Masyarakat di TK Plus Al Falah Pungging Oleh Para Dosen Polinema--Istimewa

MALANG, DISWAYMALANG.ID - Tim dosen dari Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Malang baru-baru ini melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa upaya penguatan school branding sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Yakni, di TK Plus Al Falah,  Pungging, Kabupaten Mojokerto. 

Upaya penguatan school branding  direalisasikan dalam wujud perancangan sekaligus peluncuran website TK tersebut. Ditambah, kegiatan pelatihan pengelolaan artikel berita untuk website tersebut yang dilaksanakan Juli lalu.

Tim dosen yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Ririn Pratiwi Suharto, S.S., M.Hum. Dengan anggota tim, Tri Ramadani Arjo S.ST., M.Kom., Fitrotul Maulidiyah S.Pd., M.Pd., Ardian Wahyu Setiawan S.S., M.Ed., Ed.D., Putri Sekarsari S.S., M.Li., dan Bambang Suryanto S.Pd., M.Pd.

Dalam perancanagan website,  tim Polinema juga melibatkan secara aktif tim dari TK Plus Al Salah.  Yakni. Yuni Alida, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Plus Al Falah Pungging, dan dewan guru beserta wali murid Taman Kanak-Kanak Plus Al Falah Pungging.

BACA JUGA:Penentu Tiket Playoff, DBL Malang Gelar Lima Laga Seru Hari Ini!

Upaya Tambah Peserta Didik

Sebelum ini,  TK Plus Al Falah Pungging belum memiliki website resmi. Ketiadaan website ini berdampak terhadap kurang kuatnya school branding.

Di sisi lain, mereka merasa perlu untuk memperluas penyebaran informasi kepada masyarakat tentang keberadaan TK berikut program dan fasilitasnya. Tujuannya. untuk menambah jumlah calon peserta didik baru. Serta, mencegah ketidakseimbangan antara kuota dan jumlah pendaftar.

Dengan latar belakang tersebut, tim dosen Polinema bersama jajaran dewan guru dan wali murid sekolah membuat langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

Analisis kebutuhan dilakukan melalui wawancara dan observasi terhadap stakeholder. Yang kemudian berlanjut ke keputusan merancang website sekolah yang akan dimanfaatkan untuk school branding.

Selanjutnya, tim pengembang mengidentifikasi infrastruktur teknologi yang tersedia. Seperti komputer, jaringan internet, dan kemampuan digital staf. 

Lalu dilakukan perancangan website dengan menyesuaikan data yang telah terkumpul. Selanjutnya, website direalisasikan sesuai rancangan yang telah disetujui.

Tahapan berikutnya, dilaksanakan pelatihan secara bertahap. Mulai dari pengenalan dasar website hingga praktik pengelolaan konten dan penulisan berita. 

Tidak hanya berhenti di situ. Tim juga melakukan pengukuran efektivitas website dan hasil pelatihan dilakukan. Dengan cara, mengumpulkan kritik dan saran dari pengguna website termasuk guru, staf, dan orang tua murid. (*)

Sumber: