Rayakan Dies ke-71 sekaligus HUT ke-80 RI, UM.Pamerkan Mural Karya Siswa SMA.dan Komunitas di Dinding Kampus
--
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID –Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Universitas Negeri Malang (UM) akan diwarnai dengan pameran mural di sepanjang dinding kampus UM. Mural yang dipamerkan tersebut adalah karya para peserta Lomba Mural dalam rangka Dies Natalis ke-71 UM.
Dari deretan 42 mural peserta lomba yang berlangsung pada 13-14 Agustus itu, dipilih sebelas pemanang. Sebalas karya mural pemenang itulah yang akan dipamerkan saat perayaan HUT ke-80 RI dan juga untuk menyambut mahasiswa baru yang mengikuti Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).
Penanggung jawab kegiatan, Dennaya Cintya Danastri, S.Sn., MBA., menjelaskan, sebelas tim peserta dipilih dari 42 pendaftar melalui seleksi desain digital, penilaian portofolio, dan kesesuaian konsep dengan tema. Tema lomba mural kali ini adalah “Sinergi Budaya dalam Pendidikan untuk Masa Depan Gemilang”,
Peserta berasal dari mahasiswa, pelajar SMA/SMK, hingga komunitas mural. Para peserta mengerjakan karya mereka selama dua hari, di dinding berukuran 5 x 3 meter.
“Karya yang lolos seleksi bukan hanya indah secara visual, tapi juga memiliki pesan moral yang relevan,” ujarnya.
BACA JUGA:Kota Malang Berlakukan PBB Gratis Mulai 2025 untuk Warga Berpenghasilan Rendah
Libatkan Ilustrator Nasional
Penjurian melibatkan ilustrator nasional, dosen Desain Komunikasi Visual UM, dan pimpinan universitas. Setiap karya dinilai dari aspek artistik, kesesuaian tema, dan kekuatan pesan yang disampaikan.
Dennaya menambahkan, kegiatan ini selaras dengan tema Dies Natalis UM tahun ini, “Sehat, Bergerak, dan Berdampak”.
Menurutnya, mural menuntut perpaduan kreativitas dan aktivitas fisik di ruang terbuka, sekaligus memberi dampak sosial. “Yang terpenting, karya ini menginspirasi dan bisa dinikmati masyarakat luas,” katanya.
Beberapa karya menonjol antara lain mural tim mahasiswa yang dipimpin Muhammad Zaldy Akbar Payapo (DKV 2023) berjudul “Harmoni Budaya dan Masa Depan”, menggambarkan pembawa buku bersinar sebagai simbol ilmu, penari sebagai representasi budaya, dan pelajar perempuan sebagai harapan masa depan. Dari komunitas mural, Subeqi dari Magelang menampilkan pesan keseimbangan antara pendidikan dan etika budaya.
Menurut pihak UM, ajang ini bukan sekadar lomba seni rupa, tetapi menjadi ruang kolaborasi lintas daerah yang memperkuat identitas budaya dan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Hasil karya mural diharapkan menjadi ikon baru di lingkungan kampus sekaligus inspirasi bagi generasi muda. (ab)
Sumber:
