1 tahun disway

Yandy Laurens dan Jejak Sinematiknya: Dari Cerita Kecil yang Menyentuh Hingga Box Office

Yandy Laurens dan Jejak Sinematiknya: Dari Cerita Kecil yang Menyentuh Hingga Box Office

Deretan film karya Yandy Laurens--Istimewa

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Di tengah gelombang film bergenre aksi spektakuler, horor psikologis, hingga adaptasi novel populer yang menghiasi layar bioskop Indonesia, seorang sutradara tampil dengan gayanya sendiri: tenang, sederhana, namun memikat hati.

Dia adalah Yandy Laurens pembuat film yang tidak bicara keras, tapi pesannya menggema lama dalam pikiran penonton.

Film terbarunya, Sore: Istri dari Masa Depan, mencuri perhatian publik sejak dirilis perdana.

Diwarnai unsur fiksi ilmiah ringan dengan balutan drama romantis yang emosional, Sore tidak sekadar menjadi tontonan populer, tapi fenomena tersendiri.

Hingga awal Agustus 2025, film ini telah menggaet 2.823.793 penonton, menurut data dari Cinepoint. Angka itu bukan semata keberuntungan, tapi akumulasi dari konsistensi Yandy dalam membangun kredibilitas sebagai pencerita manusiawi.

Melihat Ulang Jejak Filmografi Yandy Laurens

Bagi para penggemar sinema lokal, nama Yandy bukanlah pendatang baru. Sejak film Keluarga Cemara (2019), ia menunjukkan kepiawaian dalam menghidupkan narasi keluarga dengan pendekatan kontemporer.

Mengambil kisah klasik yang akrab di era 90-an, Yandy membawanya ke ranah kekinian dengan menggambarkan bagaimana keluarga sederhana berjuang di tengah tekanan zaman modern.

Film ini sukses menarik 1.701.498 penonton, serta menyabet Piala Citra untuk Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di FFI 2019.

Setelah itu, hadir film 1 Kakak 7 Ponakan (2024), sebuah komedi keluarga yang menyentuh sisi kehidupan multigenerasi di bawah satu atap.

Dinamika antara nilai-nilai lama dan pandangan baru generasi muda diangkat dengan segar dan jenaka, membuat film ini disukai penonton lintas usia dengan total 1.237.043 penonton.

Lagi-lagi, Yandy membuktikan bahwa cerita rumah tangga dan relasi tak lekang oleh waktu jika disampaikan dengan rasa.

Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023) menjadi pembuktian lain dari fleksibilitasnya. Mengusung estetika visual hitam-putih dan gaya naratif puitis, Yandy menyapa hati para urban muda yang sedang mencari arti cinta dan relasi.

Film ini memang tidak mencapai jutaan penonton, tetapi 652.476 penonton bioskop adalah angka yang solid untuk genre artistik. Tak hanya itu, film ini menyapu 7 Piala Citra di FFI 2023 prestasi monumental bagi film sejenis.

Yang tak boleh dilupakan adalah debut awalnya di film pendek Wan An (2012), sebuah karya yang langsung menyabet Piala Citra untuk Film Pendek Terbaik.

Sumber: cinepoint