1 tahun disway

Wali Kota Batu Dorong Penguatan Sektor Ketenagakerjaan dan Vokasi, 4.667 Warga Masih Menganggur

Wali Kota Batu Dorong Penguatan Sektor Ketenagakerjaan dan Vokasi, 4.667 Warga Masih Menganggur

--

KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID — Pemerintah Kota Batu menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor ketenagakerjaan dan pendidikan vokasi demi menekan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dalam Rapat Koordinasi Tim Daerah Vokasi yang digelar di Graha Bina Praja, Rumah Dinas Wali Kota, Senin (14/7).

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dunia pendidikan, pelaku industri, Ketua Kadin Jatim dan Kadin Kota Batu, pelaku usaha pariwisata dari PHRI, serta jajaran pejabat pemerintah daerah.

Dalam paparannya, Wali Kota menyampaikan bahwa dari 174.706 penduduk usia kerja di Kota Batu, masih terdapat 4.667 orang yang menganggur. Sektor formal dinilai belum berkembang optimal, dengan dominasi pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan sektor pertanian.

BACA JUGA:Ciptakan Aplikasi Belajar Sains bagi Siswa di Daerah 3 T, Mahasiswa FIB UB Ini Raih Penghargaan Internasional

BACA JUGA:Parkir Sembarangan di Jalur Sepeda, Dishub Kota Malang Tempel Stiker Peringatan di Kendaraan

“Kondisi ini harus segera dijawab melalui pembangunan SDM berbasis vokasi. Link and match antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri menjadi kunci,” ujar Nurochman.

Wali Kota juga menyoroti penurunan partisipasi kerja perempuan yang perlu mendapat perhatian khusus. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kota Batu telah menyusun sinkronisasi antar sektor pendidikan, industri, dan kampus melalui Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV).

“Forum ini strategis untuk merumuskan kebijakan yang relevan dan responsif terhadap tantangan pasar tenaga kerja,” tegasnya.

Nurochman menambahkan bahwa sektor pertanian di Kota Batu menunjukkan pertumbuhan positif pada triwulan I tahun ini, sedangkan sektor pariwisata masih membutuhkan waktu untuk pulih. Pemkot akan mendorong pemanfaatan teknologi pengolahan hasil pertanian, terutama dengan dukungan dari politeknik dan lembaga riset.

“Kami ingin menjadikan Kota Batu sebagai central hub pertanian dan pariwisata Jawa Timur, dengan optimalisasi buah, bunga, dan hasil pertanian berbasis inovasi,” katanya.

Dalam forum tersebut, Wali Kota juga memberikan apresiasi atas kontribusi siswa SMK yang telah menghasilkan produk unggulan seperti minuman dan makanan ringan, bahkan telah menjadi suguhan resmi di Rumah Dinas Wali Kota.

Sebagai bentuk konkret dukungan, Pemkot Batu akan memprioritaskan pendirian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan meningkatkan alokasi anggaran untuk program pelatihan vokasi.

Di akhir pertemuan, Wali Kota juga menyerukan pentingnya keterlibatan publik dalam proses perumusan kebijakan.

“Pemerintah harus transparan dan proaktif. Kami mendorong terbentuknya Forum Kebijakan Publik agar pelatihan vokasi benar-benar sesuai kebutuhan industri, bukan sekadar formalitas,” tandas Nurochman. (*)

Sumber:

Berita Terkait