Waspada DBD! Tiga Kelurahan di Kota Batu Masuk Zona Prioritas, Warga Diminta Tingkatkan PSN 3M Plus
Ilustrasi pencegahan Demam Berdarah dengan Fogging--
KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID – Meski secara umum kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batu menurun drastis dibanding tahun sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menetapkan tiga kelurahan sebagai zona prioritas penanganan karena mengalami lonjakan signifikan kasus. Ketiga wilayah tersebut yakni Kelurahan Sisir (22 kasus), Temas (16 kasus), dan Ngaglik (15 kasus) hingga akhir Mei 2025.
Langkah cepat ini ditempuh sebagai bentuk kesiapsiagaan Dinkes menghadapi ancaman penyebaran DBD yang tak bisa dianggap remeh, apalagi di tengah cuaca pancaroba yang memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti.
“Secara total, dari Januari hingga April 2024 tercatat 189 kasus DBD. Tahun ini turun menjadi 66 kasus. Tapi kami tidak boleh lengah, terutama di daerah dengan peningkatan tajam,” tegas Susana Indahwati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, Senin (2/6).
Sebagai respon cepat, Dinkes memperkuat program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yang meliputi:
• Menguras tempat penampungan air,
• Menutup rapat tempat penyimpanan air,
• Mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan,
• Serta tindakan tambahan seperti pemberian larvasida (abate) dan edukasi masyarakat.
BACA JUGA:Kesiapan Atlet Terkendala, KONI Batu Desak Pemkot Prioritaskan GOR untuk Olahraga
Dinkes juga menggerakkan seluruh puskesmas di wilayah terdampak untuk aktif melakukan penyuluhan kebersihan lingkungan sekaligus membagikan larvasida secara gratis kepada warga.
Selain tiga kelurahan zona merah, Kecamatan Bumiaji juga sempat mencatat 18 kasus DBD. Sebagai antisipasi, dilakukan aksi massal PSN di 37 dusun dengan menyasar area-area lembap yang menjadi habitat favorit nyamuk penyebar virus dengue tersebut.
Meski begitu, Susana mengingatkan bahwa fogging bukan solusi utama dalam penanganan DBD.
“Fogging hanya digunakan sebagai langkah terakhir karena mengandung bahan kimia berisiko bagi kesehatan. Yang lebih penting adalah pemberantasan sarang nyamuk secara menyeluruh dan rutin oleh warga sendiri,” tegasnya.
Sumber:
