26 Mei World "Redhead" Day: Sudah Tahu Fakta Mengenai Gen Langka Yang Penuh Cerita Ini?
World Redhead Day - Gen Langka Yang Unik!-Maine Center News-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Setiap tanggal 26 Mei, dunia memperingati World Redhead Day—hari untuk merayakan mereka yang terlahir dengan rambut merah alami.
Hari ini bukan hanya soal warna rambut, tapi juga soal keunikan biologis dan identitas yang sering disalahpahami.
Di balik kilau merahnya, redhead punya kisah panjang: dari sejarah yang penuh stigma, sensitivitas tubuh yang berbeda, hingga komunitas global yang semakin solid.
Walau hari peringatan ini tak se-terkenal seperti Hari Perempuan, tak ada salahnya kita tambah pengetahuan!
Yuk Kita Kupas!
1. Rambut Merah: Warisan Gen MC1R yang Langka
Rambut merah muncul akibat mutasi pada gen MC1R (melanocortin 1 receptor) yang terletak di kromosom 16. Gen ini berfungsi mengatur konversi pheomelanin (pigmen kuning-merah) menjadi eumelanin (pigmen cokelat-hitam). Bila mutasi terjadi, produksi eumelanin menurun drastis, sehingga pheomelanin mendominasi dan memberi warna merah terang pada rambut, serta membuat kulit menjadi sangat pucat. Gen ini bersifat resesif autosomal, artinya seseorang harus mendapat dua salinan gen bermutasi dari kedua orang tuanya agar bisa berambut merah.
Mutasi MC1R juga bertanggung jawab atas ciri khas lain redhead, seperti bintik-bintik pada kulit (freckles) dan kepekaan tinggi terhadap sinar matahari
2. Populasi Redhead: Dominasi Eropa Barat Laut
Populasi redhead sangat tidak merata secara geografis. Secara global hanya sekitar 140 juta orang yang memilikinya, dan angka tertinggi berada di Skotlandia (13%), disusul Irlandia (10%), dan sebagian kecil wilayah Inggris. Wilayah lain seperti Asia, Afrika, atau Amerika Latin memiliki jumlah yang sangat kecil, bahkan mendekati nol. Amerika Serikat memang punya populasi redhead terbesar secara absolut (sekitar 6–7 juta orang), tapi itu karena populasi totalnya yang besar, bukan karena proporsinya tinggi.
Mutasi MC1R bertahan di populasi Eropa karena adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang rendah sinar UV. Dengan produksi eumelanin yang rendah, kulit pucat pada redhead lebih efisien menyerap vitamin D dari matahari yang terbatas. Ini menjelaskan mengapa redhead lebih banyak ditemukan di wilayah yang dulunya dingin dan berawan.
3. Redhead dan Respons Nyeri yang Unik
Penelitian dari University of Louisville menyebut bahwa perempuan berambut merah membutuhkan dosis anestesi 20% lebih tinggi saat menjalani prosedur bedah. Hal ini disebabkan karena MC1R juga berperan dalam sistem saraf pusat, bukan hanya pigmen. Artinya, mutasi ini memengaruhi persepsi dan ambang rasa sakit secara fisiologis.
Selain anestesi, redhead juga cenderung lebih peka terhadap suhu dingin dan obat penghilang rasa sakit jenis opioid. Hal ini membuat anestesiolog dan dokter harus menyesuaikan dosis dengan karakteristik genetik pasien, terutama jika mereka berambut merah.
Sumber: university of louisville
