Habemus Papam! Dunia Sambut Paus Leo XIV, Selamat Berkarya, Pope!

VATIKAN, DISWAYMALANG.ID -- Asap putih mengepul dari Kapel Sistina pukul 18.08 waktu Roma, Kamis (8/5) (sekitar pukul 23.40 waktu Indonesia, 9/5).

Tanda bahwa konklaf telah selesai.

Satu jam kemudian, dunia mendengar pengumuman yang telah dinantikan: Habemus Papam! Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Roma, menggantikan mendiang Paus Fransiskus.

Ia mengambil nama Paus Leo XIV.

Nama Robert Prevost mungkin asing bagi banyak orang.

Ia bukan hanya Paus ke-267 dalam sejarah, tetapi juga yang pertama datang dari Amerika Serikat.

Dari Chicago ke Roma

Robert Francis Prevost lahir 69 tahun lalu di Chicago, Illinois. Tapi jangan bayangkan ia besar di lingkungan elit dan tinggal selamanya di AS. Hidupnya justru lebih banyak ia habiskan di jalan misi. Pada usia 27 tahun, ia ditahbiskan sebagai imam dalam Ordo Santo Agustinus dan tak lama kemudian dikirim ke Peru sebagai misionaris. Di sanalah ia menjadi warga negara, uskup, guru, dan sahabat bagi banyak orang miskin.

Perjalanan rohaninya tak berhenti di Peru. Ia pernah memimpin ordo Agustinus secara global dan kemudian dipanggil ke Vatikan oleh Paus Fransiskus untuk memimpin Dikasteri untuk Para Uskup—lembaga yang menentukan arah kepemimpinan Gereja di seluruh dunia.

Gaya Baru, Napas Lama, Pesan Perdamaian

Paus Leo XIV menyampaikan pidato pertamanya di atas balkon kapel sistina yang berisi ingin meneruskan semangat Paus Fransiskus: kedamaian, kedamaian untuk keluarga, masyarakat dan dunia.

Paus Leo XIV memberikan salam damai kepada dunia. Paus Leo XIV juga menyampaikan ingin membangun jembatan / dialog serta gereja yang terbuka pada orang yang menderita serta mengutamakan nilai simplisitas / kesederhanaan.

Kemunculan pertamanya pun langsung menyebutkan untuk mengarahkan masyarakat dunia dalam mengedepankan kedamaian, mengajak semua orang untuk ambil bagian dari kedamaian dunia, memperhatikan orang yang menderita.

Paus Leo XIV menyerukan agar seluruh umat kristiani di seluruh dunia untuk menjadi jembatan dan pembawa damai yang harus berdampak baik bagi seluruh masyarakat.

Sumber: vatican news