1 tahun disway

Pengalaman Organisasi dan Magang Tidak Semuanya Harus Semua CV Lho, Ini Tips Memilih dan Memilahnya!

Pengalaman Organisasi dan Magang Tidak Semuanya Harus Semua  CV Lho, Ini Tips Memilih dan Memilahnya!

Ilustrasi CV -pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Saking semangatnya mengikuti kegiatan kampus dan magang sana-sini, ada satu momen yang pasti dialami banyak mahasiswa atau fresh graduate: CV yang isinya seperti daftar belanja mingguan. Panjang, penuh, dan tidak semua relevan.

Padahal, CV bukan arsip sejarah hidup. Ia adalah alat pemasaran pribadi. Isinya harus dipilih, disusun, dan dikurasi. Bukan hanya untuk menunjukkan seberapa aktif, tapi untuk menyoroti seberapa tepat dan strategis. Karena recruiter tak punya waktu membaca semua. Bahkan, sebagian hanya melihat sekilas dalam 7–15 detik pertama.

Lalu, bagaimana menyusun CV agar lebih berdampak? Ini dia cara memilah pengalaman organisasi dan magang secara cerdas, agar menjadikan portofolio  makin kinclong dan meyakinkan:

1. Tentukan Dulu Tujuan Utama CV Dikirim

Sebelum memilah pengalaman, tentukan dulu CV itu akan dipakai untuk keperluan apa: melamar magang baru, pekerjaan full-time, beasiswa, atau sekadar portfolio showcase? Tujuan akan menentukan isi.

CV untuk melamar posisi social media officer tentu berbeda dengan CV untuk riset akademik. Pengalaman yang dulu relevan, bisa saja jadi tidak penting dalam konteks baru. Maka susunlah bukan berdasarkan nostalgia, tapi berdasarkan arah yang ingin dicapai.

2. Pahami Dulu Peran dan Kualifikasi yang Ditarget

Langkah berikutnya: bedah lowongan yang ingin dilamar. Perhatikan kata kunci, kebutuhan teknis, dan soft skill yang ditonjolkan. Setelah itu, cocokan dengan pengalaman yang dimiliki—mana yang paling nyambung?

Pengalaman panitia sebagai sie acara mungkin tidak relevan untuk posisi graphic designer. Tapi jika pernah jadi sie dokumentasi, bahkan jadi PJ konten, itu bisa diangkat. Fokusnya bukan pada jabatan, tapi relevansi fungsional dengan posisi tujuan.

3. Urutkan Pengalaman dari yang Paling Berdampak

CV tidak harus disusun kronologis. Prioritaskan urutan berdasarkan impact dan relevansi, bukan waktu kejadian. Bisa jadi, pengalaman organisasi 2 tahun lalu jauh lebih kuat dibanding magang terbaru yang hanya tugas rutin.

Highlight pengalaman yang menunjukkan inisiatif, kepemimpinan, atau kemampuan menyelesaikan masalah. Ini yang akan menempel di kepala recruiter, bukan sekadar “pernah jadi volunteer seminar.”

4. Soroti Transferable Skills yang Bisa Diterapkan di Bidang Lain

Tak semua pengalaman harus sejenis dengan pekerjaan yang dituju. Yang penting: ada transferable skills. Contoh: dari jadi sekretaris kepanitiaan, bisa ditunjukkan bahwa terbiasa mengelola jadwal, menyusun laporan, dan berkomunikasi lintas tim.

Sumber: reddit

Berita Terkait