Pengalaman Organisasi dan Magang Tidak Semuanya Harus Semua CV Lho, Ini Tips Memilih dan Memilahnya!
Ilustrasi CV -pinterest-
Skill seperti manajemen waktu, komunikasi, kerja tim, hingga problem solving bisa dibawa ke bidang apapun—asal dijelaskan dengan tepat dan terukur. Maka soroti fungsi, bukan hanya posisi.
5. Kurangi Pengalaman Redundan dan Terlalu Umum
Tak perlu mencantumkan semua kepanitiaan jika perannya serupa. Cukup satu-dua yang paling relevan dan punya pencapaian nyata. Misalnya, dari lima kali jadi sie acara, cukup cantumkan satu yang skalanya paling besar dan paling menantang.
Pengalaman yang terlalu umum, seperti “anggota panitia seminar nasional” tanpa detail peran, juga sebaiknya dieliminasi. CV yang kuat bukan yang ramai, tapi yang rinci dan tepat sasaran.
6. Fokus pada Pencapaian, Bukan Sekadar Jabatan
Recruiter ingin tahu: apa kontribusi dan hasil nyata dari setiap pengalaman? Maka tulis dengan format aksi dan dampak. Misalnya, “Menyusun strategi konten Instagram, meningkatkan engagement sebesar 45% dalam 2 bulan,” jauh lebih kuat dibanding “tim media.”
Angka, data, atau hasil konkret akan memperkuat kredibilitas. Hindari deskripsi yang terlalu umum atau hanya menyebut peran tanpa bukti kinerja.
7. Siapkan Dua Versi CV: Umum dan Spesifik
Solusi praktis: buat dua versi CV. Satu versi umum untuk keperluan showcase atau open application, dan satu versi spesifik yang disesuaikan tiap kali melamar ke posisi berbeda.
Dengan strategi ini, waktu tidak habis setiap kali menyusun ulang dari nol, tapi tetap bisa menyesuaikan konten agar lebih tajam. Fleksibel tapi terarah.
8. Review Secara Berkala, Bersihkan yang Tidak Lagi Relevan
CV bukan dokumen sekali jadi. Ia perlu direvisi berkala, minimal setiap 6 bulan sekali. Pengalaman baru bisa menggantikan pengalaman lama yang kurang relevan. Apa yang dulu penting, belum tentu sekarang masih diperlukan.
Membuang bukan berarti melupakan. Simpan semua di dokumen portofolio pribadi. Tapi untuk keperluan CV publik, pastikan hanya yang terbaik yang ditampilkan.
9. Lakukan Uji Baca atau Minta Feedback Orang Lain
Kadang terlalu lama menulis CV membuat seseorang buta terhadap isinya sendiri. Maka penting meminta orang lain—teman satu bidang, mentor, atau career coach—untuk membaca dan memberi masukan.
Sumber: reddit
