1 tahun disway

Kembali ke Normal Life Pasca Liburan, Yuk Set Target Hidup Lagi: Buat Batas Dengan Pasangan

Kembali ke Normal Life Pasca Liburan, Yuk Set Target Hidup Lagi: Buat Batas Dengan Pasangan

Setting Boundaries and Healthy Relationships-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Selamat datang masa pasca-liburan. Euforia kumpul keluarga masih terasa, tapi inbox email, to-do list, dan jadwal kampus atau kerja sudah menanti. 

Momen ini bisa jadi titik balik buat ngegas lagi target-target hidup yang sempat tertunda sejak awal tahun, khususnya buat kamu yang mungkin sempat "sakit hati" akibat omongan nyelekit dari tante / om julid yang mempertanyakan kesuksesan kamu saat Lebaran kemarin!

Otak yang udah rehat, semangat yang balik lagi, dan rutinitas yang mulai normal—semuanya bikin bulan April punya atmosfer “baru mulai”, meskipun kalender udah masuk kuartal kedua.

Tiga bulan pertama tahun ini udah kasih cukup waktu untuk coba-coba, gagal, atau bahkan stuck. Nah, April setelah masa liburan panjang jadi masa reset yang pas: kamu bisa remap ulang target tahunan tanpa nunggu “pertengahan tahun” atau “nanti aja kalau udah masuk semester baru”.

Kalau kamu punya pasangan, justru di sinilah tantangannya: bisa kah hubungan itu ikut jadi support system, bukan malah jadi beban emosional?

Karena tanpa batas sehat, kamu bisa keteteran kejar mimpi dan target yang telah kamu atur ulang. Tapi kalau terlalu dingin, hubungan bisa hambar.

Solusinya? Bangun batasan yang jelas dan sehat, supaya dua-duanya tetap hidup.

1. Terapkan “Jam Kerja Hubungan” untuk Jaga Ritme Hidup

Setelah libur panjang, ritme hidup sering acak-acakan. Tidur larut, komunikasi intens, dan quality time melimpah. Tapi begitu masuk April, semua jadi padat. UTS mulai, kerjaan menumpuk, dan energi butuh efisien.

Contoh: Kamu biasanya call pacar 2 jam setiap malam pas liburan. Tapi April ini kamu juga harus nyelesain revisi skripsi. Nah, bikin “jam kerja hubungan” seperti: call maksimal 30 menit sebelum jam 10 malam. Sisanya buat deep work atau istirahat.

April itu bulan transisi dari santai ke produktif. Maka, pembagian waktu jadi penting. Ini bukan soal ngurangin perhatian, tapi mengatur ulang energi supaya tetap bisa maju.

 

2. Ganti “Update Harian” dengan Check-in Mingguan

Pas liburan, update harian mungkin terasa manis. Tapi masuk April, apalagi kembali ke kehidupan penuh tuntutan kerja, update terus-terusan bisa mengganggu alur fokus. Tugas, presentasi, bahkan organisasi—semuanya butuh ruang.

Coba ganti dengan check-in mingguan. Misal, setiap Jumat malam kamu dan pasangan ngobrol lebih dalam: “Apa yang kamu rasain minggu ini?” “Apa yang bikin kamu overwhelmed?” Ini bukan cuma hemat energi, tapi juga bikin komunikasi lebih reflektif dan meaningful.

Ini saatnya kamu evaluasi progress diri. Kalau tiap hari harus cerita semua hal kecil, kamu bisa burn out komunikasi, bukannya saling dukung.

Sumber: daily maverick