AI Bukan Cuma Gemini atau ChatGPT, Yuk Kenalan dengan Macam-Macam AI!
Ilustrasi AI -foto: geeksforgeeks.org--
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Di pikiran kebanykan orang Artificial Intellegence (AI) atau kecerdasan buatan adalah chatbot seperti ChatGPT, Gemini, atau asisten digital yang responsif lainnya.
Padahal, realitas teknologi di balik AI jauh lebih luas dan rumit dari sekadar teman chatting serbapintar. AI bukan satu hal tunggal, tetapi spektrum teknologi yang berkembang dari sistem yang sangat khusus hingga kemungkinan mesin yang memiliki kecerdasan melebihi manusia.
Untuk memahaminya secara utuh, kita perlu membedah jenis-jenis AI dan melihat contoh penerapannya di dunia nyata, bukan sekadar istilah yang viral di media sosial.
Berdasarkan Kapasitas Kognitif
1. Narrow AI (AI Lemah)
Narrow AI, sering disebut Weak AI, adalah bentuk kecerdasan buatan yang paling umum digunakan saat ini. Sesuai namanya, AI ini piawai hanya dalam satu tugas tertentu. Tidak lebih.
Contoh yang paling mudah ditemui ada pada email spam filter. Ketika Anda membuka surel dan menemukan spam otomatis terlarang masuk ke folder terpisah, berarti di balik layar ada model AI yang sudah dilatih untuk mengenali pola spam, seperti kata-kata mencurigakan, tautan berbahaya, atau pengirim yang tidak dikenal.
Begitu pula sistem pengenalan wajah di smartphone yang hanya bisa mengidentifikasi wajah dan mencocokkannya dengan data latihnya, namun tidak bisa memahami konteks sosial atau emosi orang pada foto tersebut.
Industri juga memanfaatkan Narrow AI dalam banyak hal:
- Diagnosa medis awal berdasarkan gambar radiologi.
- Sistem rekomendasi di e-commerce atau platform streaming.
- Deteksi penipuan transaksi di bank.
AI jenis ini belum memiliki kemampuan lintas domain. Artinya, AI yang hebat mengklasifikasi spam tidak akan otomatis mampu membaca data, menginterpretasi naskah, menangkap sebuah gagasan dalam artikel, mencari referensi jurnal, dan sebagainya.
2. Artificial General Intelligence (AGI)

Prediksi AGI yang akan segera hadir dalam beberapa puluh tahun ke depan. --Our World in Data--
Berbeda jauh dengan Narrow AI, AGI adalah bentuk kecerdasan buatan yang teoretis dan belum nyata saat ini. AGI diharapkan memiliki kemampuan kognitif setara manusia, mampu belajar lintas domain, memahami konteks, bahkan mengadaptasi pengetahuan dari satu bidang ke bidang lain tanpa pelatihan tambahan.
Contohnya, seorang manusia yang ahli matematika juga bisa belajar bahasa baru atau seni hanya dengan sedikit paparan dan latihan — AGI pun dirancang sejenis itu: fleksibel, adaptif, dan serba guna.
Beberapa model bahasa besar (Large Language Models) seperti ChatGPT atau Gemini sering disalahartikan sebagai AGI. Padahal, keduanya masih termasuk Narrow AI tingkat lanjut atau Limited Memory AI, karena:
- mereka tidak benar-benar “memahami” dunia seperti manusia,
- mereka hanya memprediksi kata berdasarkan pola dari data besar,
- dan tidak bisa belajar atau beradaptasi secara spontan tanpa pelatihan ulang.
Para peneliti AI memperkirakan AGI mungkin dapat diraih dalam 5–10 tahun ke depan, namun itu masih spekulatif dan bergantung pada terobosan besar dalam ilmu komputasi dan pemodelan pikiran.
3. Artificial Superintelligence (ASI)
Sumber: harian.disway.id
