Game Indie Drink Human Beans Resmi Meluncur 18 Desember, Angkat Satire Gelap tentang Masa Depan Manusia
Pengembang game indie, Last Dissent merilis Drink Human Beans sebagai respon terhadap kecerdasan buatan (AI)--steam
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Industri game indie kembali eksis dengan kehadiran Drink Human Beans. game yang dikembangkan Last Dissent ini dijadwalkan rilis pada 18 Desember 2025 untuk platform PC.
Mengusung tema distopia futuristik, Drink Human Beans menawarkan pengalaman bermain dengan balutan kritik sosial terhadap hubungan manusia dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dalam Drink Human Beans, pemain diajak menjelajahi dunia fiksi yang dipenuhi Mysterious Fulfillment Complexes, fasilitas misterius yang berfungsi mengubah manusia menjadi produk virtual.
Konsep ini menjadi narasi utama yang menyoroti hilangnya nilai kemanusiaan di tengah dominasi sistem digital. Dengan pendekatan cerita yang satir dan gelap, game ini mencoba memantik refleksi pemain tentang masa depan.
Salah satu daya tarik utama Drink Human Beans terletak pada sistem dialognya. Last Dissent menghadirkan mekanisme percakapan berbasis persetujuan (consent-based dialogue) dengan ekspresi penuh, memungkinkan pemain membentuk kepribadian karakter secara dinamis.
Setiap pilihan dialog dirancang untuk memberikan pengalaman yang terasa personal dan dekat dengan kehidupan nyata, meski dibungkus dalam atmosfer dunia yang suram.
Interaksi dalam game juga dirancang menyerupai penggunaan ponsel, membuatnya terasa dekat dengan keseharian pemain. Sistem interaksi berbasis perangkat ini dipadukan dengan lingkungan simulasi yang imersif, menghadirkan pengalaman bermain yang intens dan mendalam.
Tak hanya itu, Drink Human Beans juga menyediakan berbagai kesempatan untuk pelepasan stres berbasis aksi dan kekerasan, yang menjadi bagian dari mekanisme gameplay sekaligus narasi.
Pengembang indie Last Dissent secara terbuka mengungkap penggunaan konten berbasis AI dalam pengembangan visual dan audio game ini.
Beberapa elemen seperti gambar profil karakter, desain piringan rekaman di ruang tokoh utama, kemasan vape, hingga latar mesin penjual otomatis dibuat menggunakan Adobe Generative Fill.
Sementara itu, suara robot keamanan dan video bertajuk Coffee Time dihasilkan melalui teknologi text-to-speech dari TTS Maker.
Menurut pengembang, pemanfaatan AI tersebut bukan tanpa alasan. Gaya visual yang terasa “asing” dan tanpa jiwa justru menjadi arah seni yang diinginkan. Last Dissent ingin menggambarkan masa depan di mana “jiwa dunia telah dimatikan oleh AI”, sekaligus menyampaikan kritik tentang dehumanisasi dalam proses kreatif modern.
Dari sisi teknis, Drink Human Beans tidak menuntut spesifikasi tinggi. Game ini dapat dijalankan pada sistem operasi Windows 10 dengan prosesor minimal 1,80 GHz, RAM 8 GB, serta kartu grafis DirectX 10 dengan VRAM 1 GB. Spesifikasi tersebut membuatnya mudah diakses oleh pengguna PC.
Dengan konsep narasi yang berani, gaya visual eksperimental, serta kritik sosial yang tajam, Drink Human Beans berpotensi menjadi pilihan game unik untuk dikulik di penghujung 2025.
Sumber: steam
