Quark AI Glasses: Jejak Panjang Smart-Glasses, Disulap Alibaba Menjadi Asisten — +
Alibaba Quark AI Glasses juga bisa berinteraksi lewat suara atau sentuhan, mulai dari menerjemahkan percakapan secara real time, mencatat rapat otomatis, mengenali objek, sampai memotret dan merekam video dari sudut pandang pengguna. -scmp.com--
Ide kacamata pintar (smart-glasses) bukan hal baru. Selama lebih dari satu dekade, berbagai perusahaan dan peneliti sudah bereksperimen dengan wearable computing, yakni kacamata dengan kemampuan menampilkan informasi, augmented reality (AR), atau fungsi pintar lain langsung di pandangan pengguna.
Beberapa prototipe awal mencoba membawa komputer ke wajah pengguna, dengan layar kecil, HUD (Heads-Up Display), pakaian ringan yang bertujan mengusung gagasan bahwa “layar komputer” tak harus berada di desktop, laptop, atau smartphone, tapi bisa melekat langsung di mata.
Seiring waktu, kemajuan dalam hardware (layar mikro-LED, waveguide optics, chip AR low-power) dan algoritma AI membuat smart-glasses semakin realistis untuk dipakai sehari-hari. Bukan cuma untuk demo atau eksperimen.

Alibaba Quark AI Glasses juga bisa berinteraksi lewat suara atau sentuhan, mulai dari menerjemahkan percakapan secara real time, mencatat rapat otomatis, mengenali objek, sampai memotret dan merekam video dari sudut pandang pengguna (POV)--Alibaba
Dengan demikian, smart-glasses berevolusi dari prototipe eksperimental menjadi calon perangkat konsumen massal. Kini, 2025, giliran Alibaba meluncurkan versi komersialnya ke publik.
BACA JUGA:Google Disorot usai AI yang Ditanam di Discover Ngawur Mengubah Judul Berita
Masuknya Alibaba ke Dunia Smart-Glasses: Quark AI Glasses
Pada 27 November 2025 lalu, Alibaba resmi meluncurkan Quark AI Glasses di Tiongkok, menjadi upayanya memasuki ranah perangkat wearable cerdas.
Produk ini bukan sekadar aksesoris futuristik, tapi dirancang sebagai “asisten pintar di wajah” yang menggabungkan kekuatan AI, visi komputer, dan layanan ekosistem Alibaba yang luas.
Ada dua model utama:
-
S1, flagship dengan layar mikro-LED tampak dalam lensa, kamera, mikrofon konduksi tulang, baterai bisa dilepas, integrasi AI penuh.
-
G1, versi lebih “terjangkau/lifestyle”, dengan desain lebih simpel dan fungsi dasar tanpa layar canggih.
Harga dimulai dari sekitar 1.899 yuan atau setara Rp4.474.000 (versi G1). Sedangkan S1 berada di kisaran 3.799 yuan atau setara Rp8.951.000.
Quark menggunakan model AI milik Alibaba, yaitu Qwen, memungkinkan interaksi suara, pengenalan objek, penerjemahan real-time, navigasi, hingga integrasi layanan seperti pembayaran, belanja, musik, dan lainnya dalam satu kacamata.
BACA JUGA:9 Modifikasi Motor Aerox untuk Tampil Lebih Keren dan Fungsional
Fitur-fitur yang diumumkan:
-
Tampilan AR/HUD lewat layar mikro-LED dengan lensa waveguide memungkinkan overlay informasi, navigasi, notifikasi.
-
Kamera dengan perekaman POV (point-of-view) ditambahkan dengan pengenalan objek, memungkinkan suatu pengenalan objek atau teks di depan mata dan memberikan info instan.
-
Penerjemahan real-time, asisten AI, notifikasi suara memudahkan komunikasi dan akses informasi tanpa perlu membuka ponsel.
-
Integrasi dalam ekosistem Alibaba seperti belanja online, pembayaran, navigasi, hiburan, menjadikan kacamata sebagai asisten gaya hidup komprehensif.
- Ada tiga cara pengisian Alibaba Quark AI Glasses, yakni MiniBag dock 700 mAh, casing 2.500 mAh, dan klip USB-C yang bisa mengisi 50 persen hanya dalam 10 menit
Dengan demikian, Quark bukan sekedar “gadget keren” melainkan langkah strategis Alibaba untuk mentransformasi cara manusia berinteraksi dengan dunia digital, dari smartphone langsung ke pandangan mata.

Ada tiga cara pengisian Alibaba Quark AI Glasses, yakni MiniBag dock 700 mAh, casing 2.500 mAh, dan klip USB-C yang bisa mengisi 50 persen hanya dalam 10 menit. --Alibaba
Bukan Sekadar Gadget
Langkah Alibaba dengan Quark mencerminkan sejumlah perubahan besar dalam lanskap teknologi konsumen:
-
Wearable AI sebagai frontier berikutnya
Banyak pengamat menilai bahwa smart-glasses / wearable AR akan jadi “next big platform” setelah smartphone: lebih personal, selalu tersedia, dan bisa menyatu dengan aktivitas sehari-hari. -
Integrasi layanan dan AI dalam kehidupan sehari-hari
Quark bukan sekadar “kamera plus layar” namun fungsinya meluas, seperti pembayaran, navigasi, asisten suara, belanja, hiburan. Ini menunjukkan visi bahwa perangkat wearable bisa menggantikan banyak peran gadget berbeda dalam satu bingkai. -
Dorongan dari perusahaan besar ke hardware dan AI
Alibaba, yang dikenal sebagai raksasa e-commerce dan layanan digital, sekarang terjun ke hardware yang menandakan bahwa persaingan untuk kontrol ekosistem digital berikutnya semakin intens, dan pusatnya adalah AI plus data plus perangkat pengguna. -
Kacamata sebagai jembatan digital-realitas
Jika smartphone sering membuat kita “melihat ke layar”, wearable seperti Quark memungkinkan kita terus “melihat dunia nyata” sambil tetap terhubung sehingga membuka potensi besar untuk AR, produktivitas, travel, pekerjaan mobile, belajar, dan sebagainya.
BACA JUGA:9 Rekomendasi HP RAM 16 GB Terbaik 2025, Performa Tinggi untuk Semua Kebutuhan
Pertanyaan dan Tantangan untuk Quark dan Generasi Smart-Glasses
Sejarah smart-glasses sebelumnya mengajarkan bahwa potensi besar dibarengi risiko dan tantangan. Untuk Quark, hal-hal ini relevan:
-
Privasi dan pengawasan: Kamera plus pengenalan objek plus integrasi data bisa menimbulkan kekhawatiran soal privasi. Pengguna maupun orang sekitar bisa terekam tanpa sadar sehingga beresiko menibulkan seperti kritik terhadap generasi smart-glasses awal.
-
Adopsi massal vs kenyamanan: Apakah banyak orang mau memakai “kacamata pintar” setiap hari? Dulu banyak prototipe gagal karena terlalu “futuristik”, berat, tidak nyaman, atau terlalu mencolok. Quark mencoba tampil “normal” tapi budaya, gaya hidup, regulasi tetap jadi tantangan.
-
Ketergantungan terhadap ekosistem dan layanan spesifik: Banyak fitur Quark optimal hanya jika berada dalam ekosistem Alibaba (pembayaran, belanja, layanan China). Untuk pasar global atau pengguna di luar China, nilai tambah bisa berbeda atau terbatas.
-
Risiko teknis dan keamanan: Kinerja AI, akurasi pengenalan, keamanan data, daya baterai, kenyamanan mata dan integritas visual jadi faktor penting. Kalau gagal, smart-glasses bisa sejam digemari tapi berakhir dilupakan.
Implikasi dan Potensi untuk Pasar Global Termasuk Indonesia
Bagi pasar global, termasuk Indonesia, kemunculan Quark punya arti:
-
Jika Quark (atau generasi smart-glasses lain) masuk ke pasar internasional, bisa membuka akses ke wearable-AI canggih terutama untuk produktivitas, terjemahan, navigasi, belanja digital.
-
Untuk pengguna milenial/Gen Z: bisa menjadi “next gadget wajib”, terutama jika desainnya modis dan fungsinya praktis.
-
Untuk sektor profesional dan urban: pekerja mobile, turis, pelajar, content-creator, smart-glasses bisa menggantikan fungsi smartphone dan laptop dalam banyak skenario.
-
Namun adopsinya akan tergantung pada harga, adaptasi lokal (misalnya bahasa, layanan pembayaran, regulasi privasi), dan keinginan masyarakat menerima “kacamata pintar” sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Fortnite Zero Hour Pecah Rekor, 10,5 Juta Pemain Saksikan Endgame, Pertempuran Epik ala Avengers
Peluncuran Quark AI Glasses oleh Alibaba menandai fase baru dalam evolusi smart-glasses: dari eksperimental ke komersial, dari gadget mewah niche ke potensi massal. Ini bukan sekadar kacamata futuristik, melainkan representasi ambisi besar menjadikan AI dan wearable sebagai antarmuka sehari-hari kita dan menggantikan banyak fungsi gadget lama.
Tapi sejarah smart-glasses memperingatkan kita bahwa adopsi massal tidak akan mudah. Privasi, kenyamanan, integrasi layanan, dan adaptasi budaya akan jadi kunci apakah perangkat seperti Quark akan menjadi objek hype sementara atau bagian dari kehidupan nyata dalam 5–10 tahun mendatang.
Sumber: alibaba
