1 tahun disway

Kemendag Apresiasi Langkah Menkeu Purbaya Berantas Impor Tekstil Ilegal

Kemendag Apresiasi Langkah Menkeu Purbaya Berantas Impor Tekstil Ilegal

Dirjen PDN Kemendag, Iqbal Shoffan di IKEA Alam Sutera, Tangerang Selatan, Selasa (4/11)--disway.id

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID-Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan mendukung langkah tegas Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam memberantas impor tekstil ilegal.

 

Pernyataan dukungan disampaikan langsung oleh Iqbal seusai menghadiri acara Konferensi Pers “Produk Buatan Indonesia”, yang digelar di IKEA Alam Sutera, Tangerang Selatan, Selasa (4/11).

 

Menurutnya, tantangan yang dihadapi Menkeu Purbaya dalam menyelesaikan praktik impor tekstil ilegal tergolong rumit.

 

“Barang yang diimpor sesuai dengan ketentuan itu mestinya tuh sudah kena biaya-biaya tertentu. Karena yang ilegal ini agak susah nih, makanya komitmen Pak Purbaya untuk memberantas impor ilegal tuh patut kita dukung,” ujarnya.

 

Baca Juga: Purbaya Tegaskan Sapu Bersih Mafia Baju Bekas Ilegal

 

Dalam rangka melindungi industri dan pedagang lokal, Kemendag sendiri telah mengantongi sejumlah instrumen kebijakan perdagangan.

 

Iqbal menyebutkan, ada tiga mekanisme utama yang dapat digunakan, yaitu antisubsidi, tindakan terhadap barang impor yang terbukti bersubsidi, Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), tindak pencegahan barang impor dengan nilai lebih rendah dari harga normal, serta mekanisme pengamanan perdagangan lainnya.

 

“Ketiga instrumen ini bisa digunakan sebenarnya dalam konteks perlindungan produk dalam negeri,” ucapnya.

 

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, telah terjadi peningkatan volume impor produk tekstil.

 

Baca Juga: Menkeu Minta Maaf soal Polemik Pemotongan TKD, Banggar DPR: Penjelasan Dana Mengendap Tak Logis

 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin Alexandra Arri Cahyani menyoroti adanya kenaikan impor produk tekstil hilir yang melebihi kebutuhan pasar.

 

“Fenomena banjir impor yang terjadi belakangan ini lebih banyak dialami pada produk hilir industri TPT, terutama pada industri garmen,” jelas Alexandra.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Malag Raya 5 November: Dominasi Awan Tebal dan Potensi Hujan Siang-Sore

Sumber: disway.id