UB Siap Jadi Pusat Inovasi Media Arts, Perkuat Peran Malang Sebagai Kota Kreatif Dunia
Kerja sama dengan Peking University, khususnya dengan pakar budaya Prof. Dr. Yong (Hardy) Xiang,--
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID – Universitas Brawijaya (UB) menyatakan komitmennya memperkuat ekosistem Media Arts di Kota Malang melalui riset, jejaring internasional, dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Langkah ini menjadi bagian dari tanggung jawab akademik UB setelah Malang resmi ditetapkan sebagai UNESCO Creative City of Media Arts. Atau Kota Kreatif Dunia untuk Seni Media.
BACA JUGA:Kota Malang Resmi Masuk Jaringan Kota Kreatif Dunia UNESCO Bidang Media Arts
Rektor UB, Prof Widodo, SSi., MSi., PhD, MedSc, menegaskan bahwa pengakuan UNESCO bukan sekadar prestasi. Tetapi juga amanah besar bagi seluruh elemen kota, termasuk perguruan tinggi.
“Status ini bukan hanya penghargaan, tapi tanggung jawab bersama. UB akan berperan aktif sebagai pusat pengetahuan, riset, dan inovasi untuk memperkuat karakter kreatif Malang,” ujar Prof Widodo, Selasa (4/11).
Menurutnya, peran universitas penting untuk menjembatani seni, teknologi, dan masyarakat agar beriringan dalam membangun kota kreatif yang berkelanjutan.
Selama beberapa tahun terakhir, UB telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Malang dalam bidang media arts dan budaya digital. Salah satu inisiatifnya adalah proyek digitalisasi warisan budaya yang melibatkan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, National University of Singapore (NUS), dan Pemkot Malang.
Melalui proyek tersebut, kawasan bersejarah Kayutangan dan komoditas kopi Malang diolah dalam format digital agar dapat diakses publik dan dimanfaatkan dalam eksplorasi kreatif.
“Digitalisasi budaya menjadi cara baru untuk mendekatkan masyarakat dengan sejarahnya. Media arts bukan hanya soal estetika, tapi bagaimana teknologi memperkuat pelestarian,” imbuh Widodo.
BACA JUGA:Meskipun Perlu Alat Bantu dan Pendampingan, Siswa SLB Tetap Antusias Ikuti TKA 2025

Rektor UB Mendukung UNESCO Creative City of Media Arts.--
UB juga memperluas perannya melalui AI Center UB, pusat riset kecerdasan buatan yang diresmikan pada Januari 2025 oleh Menteri Komunikasi dan Digital. Fasilitas ini dilengkapi supercomputer dan sistem komputasi berperforma tinggi untuk riset animasi berbasis AI, generative media, hingga pengolahan data budaya digital.
“Pemanfaatan AI kini menjadi bagian penting dari ekosistem kreatif. Teknologi ini membuka peluang baru bagi pengembangan karya media, desain, dan layanan publik berbasis kreativitas,” terang Widodo.
BACA JUGA:AI Talent Factory UB Gelar Workshop Perdana, Kupas Pengembangan Karier Talenta AI
Dalam proses menuju pengakuan UNESCO, UB juga berperan melalui jejaring akademik global. Kerja sama dengan Peking University, khususnya dengan pakar budaya Prof. Dr. Yong (Hardy) Xiang, menghasilkan surat rekomendasi resmi kepada UNESCO yang menyoroti kemajuan Malang dalam membangun ekosistem seni media berbasis komunitas.
Sumber:
