1 tahun disway

Penjualan Mobil LGCC Turun, Diambil Alih Mobil Listrik

Penjualan Mobil  LGCC Turun, Diambil Alih Mobil Listrik

--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID  -  Pasar Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan makin lesu per Agustus 2025. Berdasarkan data Gaikindo, distribusi mobil LCGC dari pabrik ke dealer hanya 8.270 unit, turun dibanding Juli 2025 yang masih 8.923 unit.

Sepanjang Januari–Agustus 2025, total penjualan LCGC baru 81.256 unit atau 16,2 persen  dari pasar otomotif nasional yang mencapai 500.951 unit. Angka ini merosot jauh dari periode sama tahun lalu, yaitu 120.145 unit atau 21,4 persen pangsa pasar.

Perbandingan bulanannya juga bikin kaget. Pada Agustus 2024, LCGC masih laku 15.693 unit, hampir dua kali lipat lebih banyak dari tahun ini.

Berikut data penjualan LCGC Agustus 2025

  • Daihatsu Sigra – 2.377 unit
  • Toyota Calya – 2.285 unit
  • Honda Brio Satya – 2.255 unit
  • Daihatsu Ayla – 898 unit
  • Toyota Agya – 455 unit

Lalu, Juli 2025

  • Sigra 2.951
  • Calya 2.525
  • Brio Satya 1.977
  • Ayla 861
  • Agya 609.

Angka ini berbanding terbalik dengan data resmi yang menyebut mobil listrik impor justru melesat tajam.

Pada Agustus 2025, impor kendaraan listrik CBU tembus 7.947 unit, atau 61 persen  dari total impor CBU (12.924 unit). Setahun lalu, pada Agustus 2024, jumlahnya masih 2.908 unit dari total 8.350 unit (34 persen). Artinya, pasar mobil listrik impor tumbuh lebih dari dua kali lipat hanya dalam setahun. Ironisnya LCGC yang sejak 2013 digagas pemerintah sebagai solusi mobil murah dengan TKDN di atas 95 persen, kini justru terhimpit derasnya arus mobil listrik impor.

Hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang memang mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik dengan insentif besar.

Berdasarkan Peraturan BKPM No. 1/2024 jo No. 6/2023, mobil listrik CBU mendapat bebas bea masuk dan PPnBM. Akibatnya, LCGC kehilangan pamor, sementara mobil listrik impor makin mendominasi pasar otomotif nasional.

BACA JUGA:FKAUB Malang Raya Peringati HUT ke-27, Wali Kota Tekankan Pentingnya Toleransi

Tanggapan Pengamat

Sementara itu menurut Pengamat Otomotif, Bebin Djuana, anjloknya penjualan mobil LCGC juga dapat disebabkan oleh masalah ekonomi yang berat. Dalam hal ini, dirinya menjelaskan bahwa daya beli masyarakat juga sangatlah lemah, terutama kelas menengah bawah.

Sedangkan kelas atas enggan membelanjakan uangnya karena kondisi global yang juga memprihatinkan.

“Jika LCGC yang dibandingkan dengan penjualan BEV jelas salah besar jika pemerintah mau bantu (memperpanjang) program LCGC karena kelas ini sedang terdampak parah,” jelas Bebin ketika dihubungi oleh Disway, pada Sabtu 20 September 2025.

BACA JUGA:Kota Batu Juga Luncurkan Logo dan Tema Hari Jadi ke-24, Plus Tagline Sedoyo Sae

Sumber: