1 tahun disway

Suka Avatar 2 dan Fire and Ash, Coba Mainkan Game Avatar: Frontiers of Pandora

Suka Avatar 2 dan Fire and Ash, Coba Mainkan Game Avatar: Frontiers of Pandora

Avatar Frontiers of Pandora, medium game yang bisa memerlihatkan betapa indahnya dunia Pandora dengan sudut pandang baru. --Ubisoft--

BACA JUGA:Netflix Resmi Rilis Trailer Teaser Avatar: The Last Airbender Season 2

Gameplay Frontiers of Pandora menawarkan mekanik open-world, pertempuran jarak dekat dan jarak jauh dengan busur dan senjata khas Na’vi, eksplorasi lingkungan yang kaya flora dan fauna, serta misi sampingan yang memperkuat keterlibatan pemain dalam budaya Na’vi.


Gameplay dari Avatar: The Frontiers of Pandora yang bisa memberikan persektif baru dunia Pandora. --Ubisoft--

Pemain dapat terbang menggunakan Ikran, berinteraksi dengan suku-suku Pandora lain, dan menyelesaikan beragam tantangan serta konflik dengan RDA. Semua itu dibalut dalam visual yang memanfaatkan engine grafis Snowdrop. Sehingga pengalaman bermain terasa imersif dan sinematik.

Menurut Metacritic, Avatar: Frontiers of Pandora memperoleh metascore 72/100 berdasarkan 84 ulasan kritikus. Menempatkannya dalam kategori Mixed or Average.

Skor itu menunjukkan bahwa meskipun aspek visual dan dunia terbuka permainan dipuji, beberapa kritik diarahkan pada mekanik misi yang dianggap berulang. Juga narasi yang tidak terlalu inovatif.

BACA JUGA:Seri Avatar Comeback dengan Game Fighting Terbarunya, Rilis 2026

Sementara user score mencapai 7,1/10 dari lebih seribu penilaian. Menandakan respons positif di kalangan pemain yang menikmati eksplorasi dunia Pandora, meski dengan catatan soal mekanik dan repetisi yang dirasakan.

Bagi penonton yang hendak menyambut Fire and Ash di bioskop, memainkan Frontiers of Pandora dapat memperkaya pengalaman mereka terhadap dunia Pandora.

Game ini memberikan konteks visual dan emosional yang berbeda. Memungkinkan pemain merasakan dunia yang damai dan konflik yang intens dari perspektif suku Na’vi. Jadi tak sekadar menyaksikan konflik tersebut dari layar film.

Di luar aspek hiburan, franchise Avatar juga berada di tengah kontroversi hukum. Baru-baru ini, sutradara James Cameron dan Disney menghadapi gugatan pelanggaran hak cipta terkait Avatar: The Way of Water dan sekuel berikutnya, termasuk Fire and Ash.

BACA JUGA:Avatar 3: 'Fire and Ash' Akan Segera Tayang Akhir Tahun, Begini Sinopsisnya!

Seorang animator 3D Eric Ryder menuduh karya film tersebut menyalin elemen dari cerita fiksi ilmiahnya yang tidak dipublikasikan. Dalam gugatan tersebut ia menuntut kompensasi setidaknya USD 500 juta atau sekitar Rp8 triliun. Ia juga meminta untuk tidak menayangkan film tersebut jika gugatannya menang.

Sumber: harian.disway.id