Google Disorot usai AI yang Ditanam di Discover Ngawur Mengubah Judul Berita
Google Discover dengan fitur terbarunya cukup meresahkan beberapa media yang tiba-tiba judulnya diubah. --thatware--
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Google Discover baru-baru ini menerapkan fitur baru berupa elemen kecerdasan buatan (AI) di platform Google Discover, yakni halaman khusus Google yang berisi rekomendasi berita pilihan. Fitur AI tersebut diciptakan untuk meringkas judul berita yang panjang. Namun, ringkasan judul berita buatan AI ini memanen kecaman karena ngawur.
Salah satu contoh kasus adalah sebuah artikel yang diterbitkan di website PC Gamer. Artikel yang terbit pada 27 November itu menurunkan judul "Child labor is unbeatable: Baldur's Gate 3 players discover how to build and army of unkillable kids, through the power of Polymorph and German media laws".
Isi artikel menunjukkan bahwa pemain Baldur's Gate (BG) 3 menemukan cara untuk exploit spell Polymorph untuk mengubah anak-anak menjadi kombatan dan pasukan yang tak terkalahkan dalam game.
"Child Labor is Unbeatable" adalah kata-kata guyonan Morgana Evelyn, salah satu youtuber kondang BG 3. Exploit atau menemukan celah dalam game yang membuat player bisa mendapatkan kekuatan berlipat, atau resources yang melimpah adalah hal biasa.
Namun, oleh AI Google Discover, keasyikan dalam BG 3 ini diubah dengan judul "BG 3 Exploits Children". Si kecerdasan buatan tersebut mengira sedang terjadi perbudakan anak sungguhan. Kasus ini membuat AI dalam fitur Google Discover bisa bikin salah konteks, bahkan berpotensi menyesatkan pembaca.
Fitur AI mengubah judul ini dilaporkan hanya diuji secara terbatas oleh Google. Sehingga tidak terendus oleh media. Uji coba terbatas ini terdeteksi oleh sejumlah pengguna dan kemudian dikonfirmasi oleh laporan The Verge.
Hasilnya menimbulkan kekhawatiran besar. Fitur tersebut bukannya membantu yang ada malah merusak. Temuan awal menunjukkan bahwa Google mengganti judul asli media tanpa pemberitahuan. Bahkan tak ada penandaan bahwa judul tersebut dihasilkan AI.

Dua artikel yang tiba-tiba judulnya diubah AI di Google Discover. --Android authority--
Kasus lain terjadi pada artikel 9to5 Google yang mereview charger Qi2. Si penulis menjelaskan dengan rinci mengapa pemilik ponsel Google Pixel versi lama tidak disarankan memakai charger Qi2 25W terbaru karena mereka tidak akan terlalu mendapatkan manfaat kecepatan chargingnya.
Oleh AI Google, artikel ini diberi judul “Qi2 slows down older Pixels.”
Google bahkan menempelkan judul “Steam Machine price revealed” pada artikel Ars Technica yang sama sekali tidak membahas harga.
Parahnya, dalam tampilan judul-judul yang telah diubah itu, tidak disematkan label AI. Tidak ada penanda bahwa judul tersebut sudah diubah Google. Sehingga hal itu sangat meresahkan bagi media yang judulnya diubah.
Perwakilan Google menyebut langkah tersebut sebagai uji coba terbatas. Namun berbagai pihak menilai keputusan untuk menguji fitur yang masih bermasalah kepada publik adalah bentuk kelalaian.
Apalagi, judul berita adalah elemen paling sensitif dalam distribusi informasi digital. Karena judul atau headline menentukan persepsi awal pembaca dan membentuk pemahaman atas isi berita.
Dari sisi industri media, fitur ini dinilai berisiko tinggi. Penggantian judul tanpa persetujuan penerbit dapat menciptakan kesalahpahaman serius antara pembaca dan redaksi.
Jika pembaca melihat judul menyesatkan, mereka berpotensi menyalahkan media yang sebenarnya tidak pernah menulis judul tersebut. Dalam ekosistem jurnalistik yang bergantung pada kepercayaan, distorsi seperti ini sangat merugikan.
Fitur penggantian judul ini dinilai berpotensi membahayakan industri media jika tidak dikoreksi. Judul yang salah bisa memicu misinformasi, memperburuk ketegangan antara platform dan penerbit, dan dalam jangka panjang mengikis kredibilitas berita online.
Karena itu, Google perlu membuka mekanisme kontrol yang lebih transparan, memberi label jelas pada konten AI, serta menghentikan eksperimen yang dapat merusak integritas pemberitaan.
Hingga kini, Google belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kapan fitur ini akan diperbaiki atau apakah uji coba akan diperluas. Sementara itu, publisher meminta Google menghentikan penggantian judul otomatis hingga ada sistem yang lebih akurat dan sesuai standar editorial media.
Sumber:
