9 November Diperingati sebagai Hari Kebebasan Sedunia dan Kesadaran Mikrotia, Ini Sejarahnya
Tembok Berlin yang diruntuhkan pada 9 November 1989. Tanggal keruntuhannya diperingati sebagai Hari Kebebasan Sedunia. --wikpedia.org --
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Setiap tanggal memiliki peringatan tersendiri yang dirayakan tiap tahunnya oleh sebagian orang atau kelompok tertentu. Termasuk pada tanggal 9 November. Tahun ini, 9 November jatuh pada hari Minggu, diperingati sebagai Hari Kebebasan Sedunia.
Hari Kebebasan Sedunia diciptakan untuk memperingati runtuhnya Tembok Berlin pasca Perang Dunia II. Hal ini menandai berakhirnya komunisme di seluruh Eropa Timur dan Tengah, serta menjamin kebebasan bagi semua orang.
Peringatan ini ditetapkan sebagai peringatan federal pada tahun 2001 oleh Presiden George W Bush.
Pada hari ini di tahun 1989, peristiwa penting dalam sejarah terjadi ketika Tembok Berlin dirobohkan. Tembok tersebut memisahkan keluarga dan komunitas selama hampir tiga dekade.
Saat ini, hal tersebut menandai kebangkitan demokrasi dan kebebasan, serta jatuhnya komunisme di Eropa Timur.
Sejarah Tembok Berlin Didirikan hingga Diruntuhkan
Dikutip dari Wikipedia, Tembok Berlin (bahasa Jerman: Berliner Mauer) adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave.
Tembok ini mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961. Tembok pembatas ini juga bersamaan dengan pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok ini, juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan.
Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Meski begitu, dalam praktiknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat.
Bersamaan dengan Tembok Pembatas Antar Jerman yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, kedua tembok pembatas ini menjadi simbol "Tirai Besi" yang memisahkan Eropa Barat dengan Blok Timur selama Perang Dingin.
Pada tahun 1989, ada perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur, yang berhubungan dengan liberalisasi sistem otoritas di Blok Timur dan juga mulai berkurangnya pengaruh Uni Soviet di negara-negara seperti Polandia dan Hungaria. Setelah kerusuhan sipil selama beberapa minggu, pemerintah Jerman Timur mengumumkan tanggal 9 November 1989 bahwa rakyat Jerman Timur boleh pergi ke Jerman Barat dan Berlin Barat.
Maka, kerumunan orang Jerman Timur pun menyeberangi dan memanjat tembok itu, diikuti pula dengan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan. Beberapa minggu setelahnya, euforia publik dan pemburu souvenir akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu. Nantinya, sebagian besar tembok ini dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat. Kejatuhan dari Tembok Berlin membuka jalan terbentuknya Reunifikasi Jerman, 3 Oktober 1990.
Hari Kesadaran Mikrotia

Mikrotia adalah kelainan bawaan pada telinga dengan tingkat keparahan yang bervariasi, mulai masalah struktural ringan hingga telinga luar yang hilang sama sekali. --rumahsakit.unair.ac.id--
Selain Hari Kebebasan Sedunia, 9 November juga diperingati sebagai Hari Kesadaran Mikrotia. Peringatan ini diadakan untuk menyebarkan pengetahuan tentang penyakit cacat bawaan ini. Organisasi Komunitas Telinga mendirikan Hari Kesadaran Mikrotia pada tahun 2016.
Mikrotia berasal dari kata Latin yang berarti 'telinga kecil'. Dikutip dari laman resmi Unair, unair.ac.id, mikrotia adalah kelainan bawaan pada telinga dengan tingkat keparahan yang bervariasi, mulai masalah struktural ringan hingga telinga luar yang hilang sama sekali. Dalam literatur terkini, mikrotia juga dapat disebut anotia, telinga kecil, atau kelainan bentuk telinga.
Mikrotia dapat terjadi sebagai satu-satunya kelainan klinis (mikrotia terisolasi) atau dengan kelainan terkait lainnya sebagai bagian dari sindrom yang disebut mikrotia sindromik. Mikrotia sindromik biasanya disertai dengan kelainan wajah bawaan lainnya akibat perkembangan atau pertumbuhan abnormal pada embrio.
Sekitar satu dari setiap 9.000 anak dilahirkan dengan mikrotia. Hal ini terjadi ketika telinga tidak sepenuhnya berkembang selama trimester pertama kehamilan sehingga menyebabkan anak memiliki telinga yang kecil, kurang berkembang, atau tidak memiliki telinga sama sekali.
Meskipun mikrotia didiagnosis saat lahir, belum ada pemahaman jelas mengenai apa yang menyebabkan kecacatan tersebut. Anak-anak yang lahir dengan mikrotia mungkin menderita gangguan pendengaran atau gangguan wajah.
Melissa Tumblin mendirikan Komunitas Telinga pada tahun 2010 usai putrinya lahir dengan mikrotia karena kurangnya informasi. Sejak itu, Komunitas Telinga telah mengumpulkan lebih dari 6.500 orang dari seluruh dunia untuk berbagi pengalaman dan sumber daya.
Komunitas ini terdiri dari anak-anak dan orang dewasa penderita mikrotia, keluarga mereka, guru, advokat, dan profesional medis yang memberikan perawatan bagi penderita mikrotia.
Sumber: betv.disway.id
