1 tahun disway

24 April, International Day of Multilateralism and Diplomacy, Kenali Dunia Diplomasi Lewat Karya-Karya Ini!

24 April,  International Day of Multilateralism and Diplomacy, Kenali Dunia Diplomasi Lewat Karya-Karya Ini!

Peringatan Hari Multilateral dan Diplomasi Antar Negara Untuk Perdamaian-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Tanggal 24 April diperingati sebagai International Day of Multilateralism and Diplomacy for Peace. Di tengah dunia yang terus berdinamika, diplomasi menjadi benteng terakhir sebelum peluru ditembakkan.

Bukan hanya sekadar pertemuan formal antar negara, tetapi kerja sunyi yang menuntut pemahaman lintas budaya, ketepatan strategi, hingga kemampuan membaca psikologi lawan.

Banyak yang mengira diplomasi hanya urusan elit. Padahal, cara pandang itu bisa dipelajari siapa saja. Terutama oleh mahasiswa, seperti mahasiswa jurusan Hubungan Internasional.

Dan buku atau film seringkali lebih ampuh menjelaskan nuansa diplomasi.

Di bawah ini adalah rekomendasi karya yang membuka cakrawala tentang diplomasi damai, multilateralisme, dan lika-liku hubungan antarbangsa, check it out!

1. The Diplomat (Netflix): Ketika Dunia Menunggu Keputusan Satu Orang

Serial ini adalah potret modern diplomasi multilateral dalam tekanan waktu. Ketika Kate Wyler ditunjuk menjadi Duta Besar AS untuk Inggris, dunia sedang berada di ambang perang. Aliansi diuji, kesepakatan dipertaruhkan, dan keputusan pribadi berbaur dengan kepentingan global.

The Diplomat menyoroti realitas multilateralisme: tidak ada negara yang bisa bergerak sendiri. Setiap pilihan punya konsekuensi lintas batas. Dalam serial ini, terlihat bahwa diplomasi bukan sekadar dialog, tapi manajemen kompleks kepentingan banyak pihak demi mencegah konflik besar.

2. Munich (2005): Kekerasan yang Lahir dari Gagalnya Perundingan

Film Munich mengangkat kisah operasi balas dendam Israel terhadap tragedi Olimpiade 1972. Dari film ini, dapat dipelajari bahwa ketika diplomasi gagal, kekerasan menjadi alternatif yang mematikan. Dan kekerasan itu selalu meninggalkan luka jangka panjang.

Dalam konteks multilateralisme, film ini menjadi refleksi tentang pentingnya kehadiran forum internasional yang aktif mencegah eskalasi konflik. Ketika kepercayaan antar negara pudar, sistem dunia jadi rapuh. Diplomasi damai harus dirawat, bukan hanya di meja perundingan, tetapi dalam kesadaran kolektif umat manusia.

3. Diplomacy – Henry Kissinger: Strategi Kekuasaan dalam Dunia yang Terkoneksi

Karya Kissinger bukan buku ringan, tapi sangat relevan bagi siapa pun yang ingin memahami dinamika diplomasi multilateral. Dalam berbagai bab, dijabarkan bagaimana strategi internasional dibentuk oleh sejarah, psikologi pemimpin, dan kekuatan narasi.

Kissinger memberi pemahaman bahwa diplomasi adalah pertarungan pengaruh, bukan sekadar pernyataan damai. Di era multilateralisme, buku ini menunjukkan mengapa perjanjian harus dirancang dengan memahami karakter semua pihak—bukan hanya lawan, tapi juga sekutu.

Sumber: reddit