1 tahun disway

2 Bayi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Karena Digigit Tikus, Kepala Perawat Diskors

2 Bayi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Karena Digigit Tikus, Kepala Perawat Diskors

Rumah Sakit Maharaja Yashwantrao Chikitsalaya yang terletak di Indore, negara bagian Madhya Pradesh India. Dua bayi meninggal di RS ini diduga karena digigit tikus. -ist--

INDORE-INDIA, DISWAYMALANG.ID–Rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat perawatan teraman, menjadi lokasi yang berbahaya bagi bayi, di mana 2 bayi meninggal dunia di Rumah sakit karena diggit tikus. Tidak hanya satu bayi yang menjadi korban gigitan tikus, seorang bayi lainnya juga dikabarkan mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif akibat gigitan tikus.

Peristiwa mengenaskan tersebut terejadi di Rumah Sakit Maharaja Yashwantrao Chikitsalaya yang terletak di Indore, negara bagian Madhya Pradesh India.

Dilansir dari independent.co.uk, salah satu bayi yang menjadi korban gigitan tikus yang mendapatkan perawatan akhirnya meninggal dunia keesokan harinya. Adapun bayi-bayi itu mendapatkan serangan dari tikus pada bagian jari-jarinya, kepala dan bahunya.

Dokter Ashok Yadav yang merupakan kepala rumah sakit menyampaikan salah satu bayi dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan telantar di distrik Khargone,

Akan tetapi para dokter di Rumah Sakit Maharaja Yashwantrao Chikitsalaya mengungkapkan bahwa 2 bayi yang meninggal bukan karena digigit tikus, namun karena penyakit kompikasi bawaan. Pihak rumah sakit mengklaim bahwa bayi perempuan itu telah menderita beberapa kelainan bawaan sejak lahir.

"Tujuh hari sebelumnya, dokter bedah kami telah mengoperasinya. Ia mengalami septikemia dan kondisinya sangat kritis," ujar Jitendra Verma selaku wakil kepala rumah sakit seperti dilansir Indian Express.

Septikemia adalah keracunan darah. Yaitu infeksi serius yang terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

"Meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin, ia meninggal dunia sore ini. Penyebab kematiannya adalah septikemia,” jelasnya.

Jitendra mengklaim bayi tersebut digigit di ujung jarinya, yang menyebabkan goresan ringan di ujung jarinya dan tidak ada yang serius.

Sedangkan bayi-bayi tersebut dipindahkan ke fasilitas lain dan ditempatkan di bawah pengawasan serta perawatan 24 jam setelah rekaman pengawasan menunjukkan tikus berkeliaran di bangsal.

Dari video dari rumah sakit menunjukkan seekor tikus berpindah dari satu tempat tidur ke tempat tidur lain dan merayap di antara kabel dan peralatan lainnya. Akibat kasus ini, dua perawat diskors dan satu kepala perawat dicopot setelah kematian tersebut.

Pihak berwenang juga telah mengeluarkan surat perintah untuk menunjukkan penyebab kematian telah dikeluarkan kepada perawat yang bertanggung jawab dan kepala bedah anak.

Kepala rumah sakit sebelumnya mengatakan bahwa pihak berwenang akan memasang jaring besi yang kuat di jendela dan meminta petugas pasien untuk tidak membawa makanan ke dalam bangsal.

Bahkan pihak berwenang juga telah membentuk komite khusus untuk menyelidiki peristiwa mengenaskan ini.

Kepala rumah sakit mengklaim bahwa rumah sakit tersebut dikelilingi oleh bangunan-bangunan tua, yang menghadapi masalah infestasi tikus yang diperparah oleh hujan monsun.

"Kami akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ancaman tikus di rumah sakit. Ini adalah rumah sakit tua, dan kami telah menjalankan dua program pemberantasan tikus di masa lalu," katanya.

"Para penangkap tikus juga tidak dapat mengatasi masalah ini. Ada kekurangan lem perangkap tikus di pasar lokal. Kami akan segera menjalankan program pemberantasan hama,” tambahnya.

Insiden ini memicu pertikaian politik. Anggota parlemen oposisi mengecam Partai Bharatiya Janata yang berkuasa karena kelalaian. "Kasihanilah bayi-bayi yang baru lahir! Lihatlah kondisi Rumah Sakit MY Indore," tulis Umang Singhar dari Partai Kongres di X dalam bahasa Hindi.

"Tikus-tikus menggerogoti bayi baru lahir yang tak berdosa di NICU dan pemerintah BJP tidak mampu melakukan pengendalian hama selama lima tahun!, tegasnya.

Sejauh ini, kota Indore telah diakui oleh pemerintah federal sebagai ‘kota terbersih’ di India selama delapan tahun berturut-turut, berdasarkan survei sebagai bagian dari inisiatif kebersihan publik.

Rajendra Shukla selaku wakil kepala menteri negara bagian, mengatakan tindakan segera telah diambil terhadap rumah sakit tersebut. "Jika pengendalian hama dilakukan tepat waktu, tikus tidak akan ada. Denda sebesar Rs100.000 atau sekitar 18 jutaan rupiah,” ungkap Rajendra.

Sumber: disway.id