Hari Sumpah Pemuda, Solidaritas Generasi Muda Papua Sajikan Tari dan Kuliner Papua di MCC

Hari Sumpah Pemuda, Solidaritas Generasi Muda Papua Sajikan Tari dan Kuliner Papua di MCC

Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Supiori Malang--

BLIMBING, DISWAYMALANG.ID--  Masih ada acara yang digelar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda di Malang Raya. Adalah Solidaritas Generasi Muda Papua (SGM-P) yang menggelar acara bertajuk "Muda Berdaya, Dengan Semangat Persatuan Sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif Indonesia" di Gedung Malang Creative Center, Blimbing. Senin, (28/10).

Acara ini dihadiri oleh puluhan pemuda Papua dan masyarakat Malang, serta  mahasiswa Universitas Brawijaya. Agendanya ada diskusi dan pameran Pondok Sagu Expo yang menyajikan beragam kuliner khas Papua. Pengunjung dapat menikmati sajian lezat sambil menyaksikan tarian tradisional yang dibawakan oleh Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Supiori Malang.

Ketua Umum SGM-P  Arie Ferdinand Waropen, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan. Dia berharap acara ini dapat menginspirasi generasi muda, khususnya pemuda Papua, untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.

Diskusi

Selain pameran, diskusi juga berlangsung menarik. Narasumber diskusi antara lain Ilhamuddin, M.A., seorang akademisi Universitas Brawijaya. Juga mantan Wlai Kota Malang Peni Suprapto.

Ilhamuddin menekankan pentingnya peran pemuda sebagai penggerak ekonomi kreatif. "Dengan semangat juang yang tinggi, kalian harus survive karena memang pemuda menjadi penggerak di dunia ekraf. Kalau sekarang usia muda, jangan menjadi pribadi yang mentalitasnya lansia," tegas Ilhamuddin.

Senada dengan Ilhamuddin, Peni Suprapto, tokoh Malang Raya yang juga jadi narasumber , juga mengajak para pemuda untuk menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai motivasi dalam meraih cita-cita.

"Mari sebagai anak muda kita jangkau sumpah pemuda itu menjadi spirit untuk kita," ujar Peni.

Peni juga mengingatkan kembali sejarah Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. "Sumpah Pemuda yang pertama itu di 26 Oktober, dan 28 Oktober ke-2. Kita mengambil bukan abu nya, tapi apinya sumpah pemuda bahwa kita satu bangsa, keinsapan seluruh rakyat bahwa kita satu golongan, satu rasa," ungkapnya.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai bentuk penguatan semangat persatuan dan kebhinekaan. Melalui diskusi yang hangat dan beragam kegiatan, para peserta semakin memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. (*)

Sumber: belqis disway