Mata Silinder, Apa Penyebab dan Gejalanya? Ini Sekalian Info Penanganannya

Mata Silinder, Apa Penyebab dan Gejalanya? Ini Sekalian Info Penanganannya

--

JAKARTA, DISWAY.MALANG.COM-- Bisa jadi ada di antara teman atau kerabat kita mengalami  gangguan mata silinder atau astigmatisme. Bisa jadi malah kita sendiri, tanpa kita sadari. 

Mengingat makin banyak kasus gangguan mata silinder ini, perlu diketahui beberapa.info terkait. Mulai dari apa sih astigmatisme itu? Apa penyebab dan gejalany? Lalu bagaimana penanganannya? 

Dokter Spesialis Mata Dr. Maria Magdalena Purba, SpM dari KMN Eye Care menjelaskan, mata silinder atau astigmatisme merupakan terjadinya bias pada mata akibat kesalahan kornea ketika memproses cahaya yang masuk. 

Dikutip dari keterangan resmi KMN Eye Care, kesalahan ini membuat cahaya jatuh tidak pada titik fokus retina, permukaan peka cahaya di belakang mata. Sehingga, objek yang dilihat menjadi kabur. 

Pada mata silinder, hal ini disebabkan oleh kelengkungan kornea yang berbentuk lonjong. Bukan kornea dengan bentuk bulat atau normal.

Yang perlu diwaspadai, mata silinder termasuk gangguan refraksi yang dapat menyebabkan kebutaan.Secara global, kebutaan akibat gangguan ini berada pada urutan kedua setelah katarak yaitu sekitar 20.62%.

Namun, tidak perlu khawatir.

Gangguan refraksi khususnya mata silinder dapat dideteksi gejalanya sejak dini sehingga Anda bisa lebih waspada sebelum terlambat. Adapun penanganan terhadap gangguan ini sudah semakin berkembang dan canggih sehingga risiko menjadi lebih rendah.

Penyebab Mata Silinder

Mata silinder terjadi karena bentuk kornea yang tidak bulat sempurna melainkan lonjong.

Penyebab perbedaan bentuk kornea masih menjadi perdebatan di kalangan dokter dan peneliti, namun ada beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktornya. 

Pertama, pertumbuhan yang tidak normal ini sudah muncul sejak lahir atau karena faktor keturunan.

Kedua, mata silinder dapat juga berkembang setelah mengalami cedera mata atau melakukan operasi mata.

Pada beberapa kasus langka, keratoconus atau kondisi dimana kornea semakin tipis dan berbentuk kerucut bisa menjadi faktor penyebabnya.

Sumber: disway.id