Jomblo Malang Raya yang Cari Jodoh, Ini Kabar Baik. Ada App Kencan yang Tidak Main-Main Lho!
Ilustrasi pernikahan muslim --fai.umsu.ac.id
JAKARTA, DISWAYMALANG.COM—Tidak semua aplikasi cari jodoh online itu main-main lho. Para netizen yang masih jomblo tapi sudah ingin banget untuk menikah, perlu tahu yang satu ini: aplikasi yang aman untuk mencari jodoh, karena bisa melibatkan orang tua. Tahu kan, kalau sudah melibatkan orang tua, artinya tidak bisa main-main lagi.
Bahkan, dengan aplikasi ini, orangtua bisa ikut memilih pasangan untuk si jomblo tadi. Aplikasi dating atau kencan keren ini adalah Muzz.
Ini merupakan aplikasi pernikahan muslim pertama yang hadir di platform Apple dan Android. Tampilannya pun menarik. Dengan menggunakan media car wrap, Muzz menghadirkan pesan lucu bertajuk #KejarJodohmu di mobil-mobil yang melaju di ibukota.
Diluncurkan pada tahun 2011 sebagai sebuah website dengan pengembangan yang dilakukan dari ruang tidur, Muzz akhirnya menjadi sebuah aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2015. Hingga kini, Muzz telah memiliki lebih dari 12 juta pengguna dengan lebih dari 500 ribu pernikahan yang berhasil.
Muzz menjadi aplikasi Muslim-centric pertama yang mendapatkan pendanaan dari Y Combinator pada musim panas 2017. Yakni, akselerator startup bergengsi dari Silicon Valley yang telah berinvestasi di sejumlah nama besar seperti Airbnb, Dropbox dan Stripe.
CEO Muzz Shahzad Younas mengatakan, Muzz diluncurkan pada tahun 2011 sebagai sebuah website—jauh sebelum populernya aplikasi di telepon selular. Lalu, dia berpikir untuk menjadikan Muzz sebuah app, yang akhirnya terwujud pada tahun 2015 itu.
Kini Muzz telah memiliki lebih dari 12 juta pengguna di seluruh dunia. Ada lebih dari 500 ribu pernikahan yang terwujud berkat Muzz. Pernikahan pasangan Muzz yang pertama berlangsung di Uganda, yang mempertemukan satu-satunya pengguna pria dengan satu-satunya pengguna wanita di negara tersebut.
Muzz sendiri saat ini memiliki lebih dari 150 karyawan yang bekerja di banyak negara seperti Inggris Raya, Prancis, Jerman, Maroko, Aljazair, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Pakistan, Malaysia dan Indonesia.
Tidak hanya mempertemukan para muslim yang tengah mencari jodoh, Muzz juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan amal. Bekerja sama dengan para pengguna, Muzz telah mengumpulkan lebih dari 1,2 juta dolar Amerika Serikat (Rp18,4 miliar) untuk berbagai proyek. Seperti membantu perempuan di Niger dan Sudan, membuka sekolah di Pakistan, membantu korban gempa di Turki, klinik bergerak di Palestina dan klinik kesehatan di Yaman.
Di Indonesia, Muzz tercatat telah memiliki sekitar lebih dari 500 ribu pengguna. Sejumlah pasangan yang menikah berkat bertemu di Muzz telah ditampilkan di medium foto dan video di media sosial Muzz di Instagram, Tiktok, X dan Youtube. “Pasangan-pasangan tersebut tidak hanya antara orang Indonesia dengan orang luar, tetapi juga sesama orang Indonesia," kata Shahzad.
Shahzad datang dari keluarga imigran Pakistan di Manchester, Inggris. Dia lulus dari jurusan Computer Science di University of Manchester tahun 2005.
Setelah Muzz meluncurkan aplikasi, pada tahun 2015 Shahzad melakukan marketing secara gerilya, yakni dengan membagi-bagikan kartu untuk mengunduh Muzz di berbagai masjid di Inggris usai salat Jumat. Dia juga rutin menghadiri berbagai event yang diselenggarakan umat Muslim dan menyelipkan kartu-kartu promosi tersebut di kaca mobil para pengunjung. (*)
Sumber: disway.id