UIN Malang Top! Gelar Konferensi Ekonomi Internasional, Ada 212 Makalah Masuk

UIN Malang Top! Gelar Konferensi Ekonomi Internasional, Ada 212 Makalah Masuk

--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.COM-- Terbukti bahwa Universitas Islam Nasional (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang cukup disegani di kalangan akademisi nasional dan internasional terkait ekonomi syariah. Ini bisa dilihat dari partisipasi dan kontribusi para akademisi dalam Konferensi Internasional Ekonomi & Bisnis Islam (International Conference on Islamic  Economic and Business/ICONIES) ke-10 yang digelar di Kampus UIN Malang,.Kamis  26 September 2024. 

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi UIN Malang Dr. H. Misbahul Munir, ada 212 artikel atau makalah yang terdaftar dan diproses dalam ICONIES kali ini. Kemudian ada 24 co-host dari berbagai negara, seperti Pakistan, Taiwan, Australia, Jepang,  Malaysia, Singapura dan Indonesia sendiri. Mereka itu peneliti, dosen, bahkan ada yang masih berstatus mahasiswa. 

"Ini merupakan ICONIES terbesar sampai saat ini, setidaknya dari jumlah paper yang dipresentasikan maupun dari jumlah co-host  dan mitra publikasi," kata Misbahul Munir..

Selain itu, ICONIES 10 ini menurut Misbahul Munir juga istimewa karena pada tahun ini genap satu dasa warsa atau sepuluh tahun penyelenggaraannya. 

ICONIES kali ini mengusung tema  "Meningkatkan Ekonomi, Keuangan, dan Bisnis Islam: Menuju Tantangan Inovatif dan Berkelanjutan." Para pakar dan akademisi yang hadir dalam konferensi ini menyajikan berbagai penelitian dan gagasan inovatif. Mulai dari pengembangan produk keuangan syariah yang berbasis teknologi hingga penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam bisnis. Selain itu, juga ada diskusi panel yang interaktif juga memberikan ruang bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan best practice

Produktif dan Mencerahkan

Rektor UIN Malang  Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA yang tampil memberi sambutan mengaku senang dengan banyak peserta yang hadir. "Semoga konferensi ini produktif, membawa perubahan dan mencerahkan," katanya.

Prof. Zainuddin juga menekankan pentingnya ekonomi Islam saat ini. Menurut dia, ekonomi Islam perlu merespons perubahan teknologi dan inovasi keuangan modern, namun tetap berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam. 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam, Kementerian Agama Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag yang tampil sebagai pembicara kunci, mengulas tuntas persoalan ekonomi Islam di era digital. "Sistem ekonomi Islam bukan sekadar simbol bagi agama, namun harus membawa kebaikan bagi sesama," katanya. 

Pada sesi  pemaparan berikutnya, tampil Fazlur Rahman bin  Kamsani, anggota Dewan Institut Timur Tengah, Universitas Nasional Singapura. Fazlur  menjelaskan tentang Peremajaan Wakaf dan Pembiayaan Islam: Pengalaman Singapura. (*)

 

Sumber: youtube uin maulana malik ibrahim