Syawal, Waktu Favorit untuk Menikah, Ini Alasan di Baliknya

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Bulan Syawal tidak hanya dikenal sebagai momen silaturahmi dan perayaan kemenangan setelah Ramadan. Bagi banyak pasangan Muslim, bulan ini juga menjadi waktu istimewa untuk melangsungkan pernikahan.

Tapi mengapa Syawal begitu populer sebagai bulan pernikahan?

Salah satu alasannya berasal dari keteladanan Rasulullah SAW. Dalam catatan sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah RA pada bulan Syawal. Pilihan ini bukan tanpa makna.

Selain menjadi bagian dari sunah, pernikahan tersebut juga sekaligus mematahkan kepercayaan masyarakat Arab pra-Islam yang menganggap Syawal sebagai bulan sial untuk menikah.

Kepercayaan keliru itu dahulu begitu mengakar. Namun Rasulullah SAW dengan tegas membantahnya melalui tindakan langsung.

Bahkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Aisyah RA menegaskan bahwa ia dinikahi dan menjalani malam pertama di bulan Syawal sebagai bukti bahwa keberkahan tidak ditentukan oleh waktu, melainkan oleh izin dan takdir Allah SWT.

Selain alasan spiritual dan historis, Syawal juga dianggap waktu yang tepat secara emosional dan sosial.

Setelah melalui bulan Ramadan yang penuh ibadah dan refleksi diri, banyak umat Islam merasa telah "disucikan" dan siap untuk memulai babak baru kehidupan termasuk dalam hal membangun rumah tangga.

Dari sisi budaya, bulan Syawal juga identik dengan kumpul keluarga besar. Tradisi silaturahmi Lebaran memungkinkan banyak kerabat hadir tanpa harus mengatur jadwal khusus, sehingga momen pernikahan bisa menjadi lebih meriah dan berkesan.

Libur panjang pasca Idulfitri juga memberi ruang bagi pasangan baru untuk menikmati waktu bersama tanpa tergesa kembali ke rutinitas pekerjaan.

Dengan kombinasi nilai religius, momentum emosional pasca-Ramadan, serta kemudahan logistik dan sosial, tak heran jika Syawal selalu menjadi bulan yang dinanti untuk mengucap ijab kabul.

Bagi banyak pasangan, menikah di bulan ini adalah cara mengawali hidup bersama dalam suasana penuh berkah dan kebahagiaan.

Sumber: youtube ustaz adi hidayat official