21 Maret Hari Down Syndrome Sedunia: Telusuri Representasi Down Syndrome dari Film Hingga Media Sosial!

-Freepik -
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Setiap 21 Maret, dunia memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, momen untuk meningkatkan kesadaran dan merayakan keberagaman. Dari layar lebar hingga media sosial, representasi penyandang Down Syndrome semakin berkembang, membuka ruang bagi inklusivitas dan penghargaan terhadap mereka.
Industri hiburan semakin inklusif, memberikan kesempatan bagi individu dengan Down Syndrome untuk tampil dan berkarya. Namun, representasi mereka di layar masih terus berkembang, dari sekadar karakter sampingan hingga peran utama yang kompleks.
Ingat! Down syndrome doesn’t define them—our perception does. Change the way you see, and the world changes with you. Happy World Down Syndrome Day!
1. The Peanut Butter Falcon: Film yang Mengangkat Aktor Down Syndrome sebagai Pemeran Utama
Salah satu contoh terbaik representasi Down Syndrome di industri film adalah The Peanut Butter Falcon (2019). Film ini menampilkan Zack Gottsagen, aktor dengan Down Syndrome, sebagai tokoh utama bernama Zak yang bercita-cita menjadi pegulat profesional. Tidak seperti film lain yang seringkali menampilkan Down Syndrome sebagai karakter pendukung atau sekadar elemen cerita, film ini membangun Zak sebagai individu dengan impian dan tekad kuat.
Zack Gottsagen bukan hanya sekadar aktor dalam film ini, tetapi juga seorang inspirasi bagi industri film. Ia membuktikan bahwa aktor dengan Down Syndrome bisa membintangi film besar tanpa harus "dilindungi" oleh karakter lain. Aktingnya yang natural dan penuh emosi membuat film ini mendapat pujian luas, bahkan memenangkan berbagai penghargaan dan mengubah persepsi Hollywood terhadap aktor dengan disabilitas.
2. Jung Eun Hye di Drama Korea Our Blues
Korea Selatan mulai menunjukkan langkah inklusif dengan menghadirkan aktor Down Syndrome dalam industri hiburan. Salah satu contoh terbaik adalah Jung Eun Hye, yang berperan dalam drama Our Blues (2022). Ia memerankan Yeong Hee, kakak kembar dengan Down Syndrome.
Keunikan dari kehadiran Jung Eun Hye dalam drama ini bukan hanya karena aktingnya yang memukau, tetapi juga karena ia adalah seorang seniman berbakat di dunia nyata. Sutradara drama tersebut menemukan bakatnya melalui film dokumenter tentang dirinya sebagai pelukis. Kehadirannya di layar memberikan representasi nyata bahwa individu dengan Down Syndrome memiliki berbagai potensi, bukan hanya dalam seni peran tetapi juga di bidang lainnya.
3. Pablo Pineda: Aktor Sekaligus Sarjana dengan Down Syndrome
Pablo Pineda adalah contoh nyata bahwa Down Syndrome bukan hambatan untuk mencapai kesuksesan. Ia menjadi aktor dalam film Yo, También (2009), di mana ia memerankan karakter yang memiliki latar belakang sama dengannya: seorang pria dengan Down Syndrome yang berhasil meraih gelar sarjana.
Pablo bukan hanya aktor, tetapi juga seorang pembicara publik yang aktif memperjuangkan hak-hak individu dengan Down Syndrome. Ia sering memberikan ceramah tentang inklusivitas di dunia kerja dan pendidikan, membuktikan bahwa individu dengan Down Syndrome memiliki kemampuan untuk mencapai prestasi tinggi.
4. Madeline Stuart: Model Down Syndrome yang Mendobrak Standar Kecantikan
Industri fashion pun semakin inklusif terhadap individu dengan Down Syndrome, salah satunya dengan kehadiran Madeline Stuart. Model asal Australia ini menjadi sorotan dunia setelah tampil di berbagai peragaan busana, termasuk New York Fashion Week. Ia adalah model profesional pertama dengan Down Syndrome yang secara aktif membangun karier di industri fashion.
Sumber: forbes