Atur Keuangan Untuk Mudik: Lebaran Happy, Dompet Turut Happy!

Atur Keuangan Untuk Mudik: Lebaran Happy, Dompet Turut Happy!

Ilustari Cara Mengatur Keuangan-WikiHow-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Mudik bukan sekadar perjalanan pulang kampung. Ini juga soal strategi keuangan. Banyak orang yang terlalu santai, menganggap semua bisa jalan begitu saja, sampai akhirnya kehabisan uang di tengah jalan atau malah kepikiran utang setelah pulang.

Padahal, kalau direncanakan dengan baik, keuangan selama mudik bisa tetap aman tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain.

Bukan soal seberapa besar gaji atau THR yang didapat, tapi bagaimana mengelola dan membagi anggaran agar perjalanan tetap nyaman.

Berikut adalah strategi keuangan sebelum mudik yang bisa bikin dompet tetap sehat!

1. Buat Anggaran Terperinci, Jangan Modal Kira-Kira

Banyak orang merencanakan anggaran mudik hanya berdasarkan perkiraan kasar. Padahal, tanpa perhitungan yang jelas, biaya yang dikeluarkan bisa jauh lebih besar dari ekspektasi. Anggaran yang dibuat harus terperinci, mencakup semua aspek pengeluaran, dari transportasi, bensin, tol, makanan, hingga biaya tidak terduga seperti servis kendaraan atau penginapan dadakan.

Misalnya, kalau naik mobil pribadi dari Jakarta ke Surabaya, hitung berapa liter bensin yang dibutuhkan dan berapa total biaya yang harus disiapkan. Jangan lupa biaya tol yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah sekali jalan. Kalau naik transportasi umum, selain tiket, hitung juga biaya tambahan seperti ojek atau taksi dari terminal atau stasiun ke rumah. Dengan perencanaan matang, kita bisa tahu batas maksimal pengeluaran dan menghindari pengeluaran impulsif.

Cara paling efektif adalah mencatat semua biaya ini dalam spreadsheet atau aplikasi keuangan. Buat daftar yang mencakup anggaran awal dan realisasi pengeluaran. Ini bukan cuma untuk memastikan uang cukup sampai tujuan, tapi juga untuk evaluasi agar mudik tahun depan bisa lebih efisien.

2. Pisahkan Dana Mudik dari Dana Harian

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mencampur uang mudik dengan dana kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, pengeluaran jadi tidak terkendali, dan tiba-tiba uang yang harusnya buat bayar listrik atau kebutuhan setelah pulang malah terpakai untuk hal-hal lain selama perjalanan.

Solusi paling aman adalah membuat rekening terpisah khusus untuk dana mudik. Begitu gaji dan THR masuk, langsung pisahkan dana untuk mudik ke dalam rekening khusus ini. Jangan diganggu gugat sampai hari keberangkatan.

Contoh kasus, jika total gaji dan THR yang diterima adalah Rp8 juta, dan anggaran mudik Rp4 juta, langsung pisahkan jumlah tersebut di rekening lain. Dengan cara ini, kita nggak akan tergoda menggunakan uang tersebut buat keperluan lain, dan kepastian finansial selama perjalanan pun lebih terjamin.

3. Sisihkan Minimal 10% untuk Dana Darurat

Tidak ada perjalanan yang benar-benar bisa diprediksi. Bisa saja di tengah jalan kendaraan mogok, harga bensin tiba-tiba naik, atau kondisi kesehatan menurun hingga butuh biaya tambahan. Kalau semua dana sudah dialokasikan tanpa cadangan, situasi seperti ini bisa bikin panik dan memaksa kita mencari pinjaman mendadak.

Sumber: bank jago