Survei GoodStats: Keputusan Membeli Buku Dipengaruhi Rekomendasi dan Review

Survei GoodStats: Keputusan Membeli Buku Dipengaruhi Rekomendasi dan Review

Ilustrasi membaca--freepik

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Membaca buku kerap dianggap sebagai kegiatan yang membosankan dan eksklusif bagi kalangan intelektual. Padahal, buku menawarkan wawasan luas yang sering kali tidak bisa ditemukan di media lain, memperkaya pengetahuan, serta membuka perspektif baru. 

Sayangnya, stigma negatif terhadap buku masih melekat di masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada rendahnya minat baca.

Di era digital yang serba cepat, informasi kini dapat diakses hanya dengan satu sentuhan jari.  Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah masyarakat Indonesia masih memiliki minat yang sama terhadap membaca buku? Bagaimana perkembangan teknologi memengaruhi pola dan preferensi membaca di tengah kemudahan akses informasi saat ini?

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh GoodStats menyatakan hanya 1 dari 5 responden yang rutin membaca buku setiap hari. Bahkan, 17 persen responden mengaku hanya sesekali membaca buku dan 15,4 persen responden tercatat jarang.

Rendahnya motivasi, terbatasnya akses buku berkualitas, dan budaya yang kurang mendukung kebiasaan membaca turut melemahkan minat baca masyarakat Indonesia.

Selain itu, mayoritas responden memilih buku pengembangan diri, diikuti nonfiksi, pendidikan, dan fiksi. Preferensi ini mencerminkan motivasi membaca yang berorientasi pada pencarian informasi dan pengetahuan.

Sementara itu, buku fiksi dengan berbagai tema, seperti romance, horror, sci-fi, dan komedi, menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk bersantai setelah beraktivitas.

Sejauh Mana Digitalisasi Mempengaruhi Kebiasaan Membaca Buku?

Hasil survei GoodStats menyebutkan media sosial menjadi sumber utama pencarian informasi tentang buku. Lebih lanjut, survei GoodStats mencatat 62,5 persen responden menggunakannya untuk menemukan buku baru, sementara 11,3 persen memilih platform buku daring.

Sejalan dengan itu, marketplace online kini menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam membeli buku, diikuti oleh toko buku fisik. Meski lebih praktis, banyak orang tetap mengunjungi toko buku untuk merasakan pengalaman langsung dalam memilih buku.

Lebih lanjut, keputusan membeli buku di Indonesia dipengaruhi oleh rekomendasi dan ulasan (39 persen), konten, serta harga. Hal ini menegaskan peran penting review dari media sosial dan blog dalam menentukan pilihan pembaca.

Sedangkan sisanya sebesar 77,9 persen responden mengandalkan ulasan dan rekomendasi daring dalam memilih dan membeli buku. 

Melihat pengaruhnya yang besar, banyak pelaku usaha buku kini memanfaatkan strategi ini dengan menampilkan ulasan pada buku yang mereka jual untuk menarik pelanggan.

Di era digital, strategi pemasaran yang efektif menjadi kunci. Menurut survei GoodStats, 33,3 persen responden mengharapkan penerbit menghadirkan konten menarik di media sosial untuk menarik minat pembaca.

Meskipun era digital terus berkembang, minat masyarakat terhadap buku fisik tetap bertahan. 

Sumber: goodstats