HMI Kolaborasi dengan Pokdarwis, Luncurkan Program Penggerak Wisata dan Lingkungan di Kota Malang

HMI Kolaborasi dengan Pokdarwis, Luncurkan Program Penggerak Wisata dan Lingkungan di Kota Malang

Foto bersama HMI Kolaborasi dengan Pokdarwis -Istimewa-

BLIMBING, DISWAYMALANG.ID– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang meluncurkan Program Penggerak Wisata dan Lingkungan untuk meningkatkan pengelolaan wisata dan kualitas lingkungan di Kota Malang. Peluncuran dilakukan berbarengan dengan penyelenggaraan Sarasehan Pariwisata dan Lingkungan bertajuk Tata Kelola Lingkungan dan Daya Saing Wisata untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di ruang Amphiteater 1, Lantai 5, Gedung Malang Creative Center (MCC), Blimbing, Kota Malang, Kamis (27/2).

Sarasehan yang berlangsung ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang pariwisata dan lingkungan, di antaranya:

  • Suryadi, M.Pd – Ketua Komisi D DPRD Kota Malang
  • Isa Wahyudi (Ki Demang) – Ketua Pokdarwis Kota Malang
  • Tri Santoso, S.S, M.Ap, M.IDS – Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang
  • Dr. A. Faidlal Rahman, S.Par, M.Sc., CHEA, CH – Pakar Tourismology dari Universitas Brawijaya

Mewujudkan Kader HMI sebagai Local Heroes

Ketua Umum HMI Cabang Malang Mirdan Idham, menjelaskan bahwa Program Penggerak Wisata dan Lingkungan merupakan langkah konkret HMI dalam mempercepat gerakan akademisi sebagai pencipta dan pengabdi yang berkelanjutan.

“Gerakan ini bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader HMI menjadi local heroes di Kota Malang. Harapannya, mereka bisa menciptakan inovasi baru di bidang pariwisata dan lingkungan,” ujar Mirdan yang juga mahasiswa Universitas Tribuana Tunggadewi Malang.

Sementara, Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi (Ki Demang), menyambut baik inisiatif HMI yang ingin berkolaborasi dengan pegiat kampung tematik. Menurutnya, ini adalah kolaborasi pertama yang dilakukan organisasi mahasiswa di luar program magang atau Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Biasanya mahasiswa hanya turun ke lapangan dalam rangka PKL, KKN, atau magang berdasarkan kurikulum kampus. Tapi kali ini, HMI mengambil langkah berbeda dengan lebih mengeksplorasi kampung tematik di Kota Malang,” ungkap Ki Demang, yang juga merupakan penggagas Kampung Budaya Polowijen.

Strategi Implementasi Program

Sebagai langkah awal, HMI akan melakukan rekrutmen kader dengan sistem penyaringan. Setelah itu, mereka akan dibagi dalam kelompok dan ditempatkan di berbagai kampung tematik sesuai bidang peminatan masing-masing. Beberapa tugas utama dalam program ini meliputi:

  • Penyusunan masterplan untuk setiap kampung tematik.
  • Pengawalan regulasi pemerintah terkait pariwisata dan lingkungan.
  • Penyelenggaraan event tematik guna mendukung daya tarik wisata.
  • Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Selain bermitra dengan Pokdarwis, HMI juga berencana menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) guna meningkatkan sektor pariwisata di Kota Malang. Keseriusan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara HMI dan Pokdarwis, di mana kampung tematik akan dijadikan laboratorium wisata dan lingkungan bagi kader HMI.

Tantangan Tata Kelola Kampung Tematik

Dalam sesi diskusi, Tri Santoso, Kabid Tata Lingkungan DLH Kota Malang, menyoroti pentingnya penataan ulang lingkungan di kampung tematik. Ia mengingatkan bahwa daya tampung dan daya dukung lingkungan harus diperhatikan agar kampung tetap layak huni sekaligus layak dikunjungi.

“Mahasiswa HMI harus mampu mengedukasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang ramah wisatawan. Libatkan berbagai elemen seperti mahasiswa, perguruan tinggi, komunitas wisata, dan pemerhati lingkungan agar kampung tematik bisa menjadi pemicu pembangunan Kota Malang,” pungkasnya. (*)

Sumber: