Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Menguat, Nilai Belanja Halal Diprediksi Melebihi Angka APBD Kota Malang

Abdurrachman (kiri) saat tampil sebagai pembicara dalam Diskusi Ekonomi Syariah, Kamis (27/2)--disway news network
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID- Sebagai salah satu negara dengan populasi warga yang beragama Islam terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam menggerakkan jalannya perekonomian syariah.
Bahkan menurut Direktur Utama B-Universe Rio Abdurachman, pengeluaran umat muslim untuk produk halal diprediksi akan menyentuh angka sebesar Rp3 triliun pada 2025. Angka ini melebihi nilai APBD Kota Malang yang sekitar Rp2,4 triliun.
“Angka ini menunjukkan bahwa gaya hidup halal bukan hanya sekedar pilihan, melainkan telah menjadi standar baru bagi perekonomian global,” ujar Abdurachman dalam forum diskusi bertajuk “Ekonomi Syariah: Gaya Hidup Halal dan Tren untuk Konsumen”, yang digelar di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, pada Kamis (27/2).
Abdurachman menambahkan bahwa gaya hidup halal juga sudah tidak menjadi momentum keagamaan saja. Namun juga terpatri dalam kehidupan keseharian lainnya seperti fashion, makanan, dan lain-lain.
“Kita melihat bahwa sekarang gaya tren dan gaya hidup halal semakin semakin sudah menjadi bagian dari lifestyle dalam kehidupan kita,” ucapnya.
Untuk mendukung potensi dari pertumbuhan industri syariah ini sendiri, Abdurachman menambahkan lagi bahwa harus ada kerja sama dari berbagai pihak untuk dapat meningkatkan literasi masyarakat tentang syariah, baik itu dari Pemerintah maupun Pelaku Usaha.“Kita perlu melakukan pertemuan pertemuan ini untuk mempertajam kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan komunitas komunitas yang menjadi kunci utama,” tuturnya.
Pemain Utama Ekonomi Syariah
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi juga turut mengungkapkan harapannya agar Indonesia dapat pemain utama dalam jalannya perekonomian syariah ini.
“Kita ya jangan sampai kita ketinggalan, jangan sampai Indonesia itu hanya menjadi pasar saja dari berbagai tawaran produk halal atau produk yang berbasis syariah, tetapi juga harus menjadi pemain utama,” katanya.
Selain itu, OJK menurut dia, juga senantiasa mendukung perkembangan industri perbankan syariah nasional dalam rangka mewujudkan stabilitas sektor keuangan yang resilient dan tangguh guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. (*)
Sumber: