Ulfah Hayati Muzayanah, Wisudawan Terbaik Unisma Jenjang Doktoral yang Juga Guru Teladan Nasional

Ulfah Hayati Muzayanah, Wisudawan S3 Terbaik Unisma dengan Segudang Prestasi-Istimewa-
Ulfah juga aktif mengikuti pelatihan, seperti Training of Trainer Pengawas Madrasah se-Jawa Timur pada tahun 2018, di mana ia meraih peringkat kedua. Selain itu, ia menjadi fasilitator nasional dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan aktif menulis karya ilmiah. Ulfah juga berperan sebagai fasilitator daerah untuk pengembangan profesionalisme pengawas, kepala, dan guru madrasah. Ia turut serta dalam Tim Inti Kabupaten (TIK) EDM-ERKAM dan menjadi narasumber Implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai perguruan tinggi, lembaga madrasah, serta pengawas madrasah dan PAI tingkat Provinsi Jawa Timur.
Karya Tulis dan Publikasi
Beberapa buku yang telah diterbitkan oleh Ulfah antara lain:
- "Al-Qur’an Hadist untuk MA Kelas X, XI, dan XII" (2006)
- "Fikih dan Ushul Fikih untuk MA Kelas XII" (2013)
- "Fikih Kelas X, XI, XII dan Panduan Guru" (2014)
- "Buku Panduan Guru" (2014 dan 2020)
- "Simakaf Sebuah Inovasi" (2021)
- "Studi Qur’an dan Hadist Multikultural" (2022)
- "Nilai-Nilai Islam Multikultural" (2022)
- "Nilai-Nilai Islam Multikultural Perspektif Filsafat Pendidikan Islam" (2024)
Motivasi dan Kunci Sukses
Dalam menyelesaikan studinya, Ulfah menghadapi berbagai tantangan. Namun, dengan tekad untuk menyelesaikan dalam dua tahun, ia memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin dan mendapatkan bimbingan dari dosen. "Saya selalu memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya; pencerahan dan bimbingan para dosen sangat saya butuhkan untuk penyelesaian studi saya," ungkap Ulfah.
Ia berpegang pada prinsip semangat, doa, dan tawakal sebagai kunci kesuksesannya. Motivasinya adalah bekerja dan belajar maksimal untuk memberikan kontribusi terbaik, sesuai dengan prinsip "Khoirunnas Anfa’uhum linnas" (Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain).
Dengan perjalanan hidup dan prestasinya, Ulfah Hayati Muzayanah tidak hanya membawa kebanggaan bagi Unisma, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda. (*)
Sumber: