Gen Z Dianggap Tak Kompeten dalam Bekerja? Simak Faktanya Sebelum Menilai!
Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012--Freepik/presfoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kerap menjadi bahan perbincangan di dunia kerja. Tidak sedikit atasan dan pemilik bisnis yang menilai bahwa generasi ini kurang memiliki daya juang dan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan profesional.
Bahkan, banyak perusahaan yang tak ragu untuk memberhentikan karyawan Gen Z jika dianggap tidak memenuhi ekspektasi mereka.
Alasan di Balik Pemutusan Karyawan Gen Z
Menurut survei yang dilakukan oleh Intelligent pada Agustus 2024 terhadap 966 pemimpin perusahaan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan karyawan Gen Z diberhentikan.
Sebanyak 50% responden menyebutkan bahwa kurangnya motivasi dan inisiatif menjadi alasan utama pemutusan hubungan kerja.

Survei alasan perusahaan memecat karyawan Gen Z--instagram @aksoro.id
Namun, apakah stigma ini benar-benar merepresentasikan seluruh generasi?
Pandangan Ahli: Benarkah Gen Z Sulit Beradaptasi?
Menurut pakar dari GoodStats.id, Huy Nguyen, Gen Z menghadapi tantangan besar dalam transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Ekspektasi perusahaan yang tinggi terhadap lulusan baru sering kali membuat mereka merasa tertekan dan kurang siap menghadapi realitas profesional.
Meski demikian, generalisasi terhadap Gen Z sebagai generasi yang kurang kompeten belum tentu akurat.
Pada dasarnya, setiap generasi memiliki tantangan dan kelebihan masing-masing. Karena saat ini Gen Z mulai mendominasi dunia kerja, performa mereka secara alami dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Gen Z Punya Potensi Besar!
Tidak semua orang setuju dengan stigma negatif yang melekat pada Gen Z. Dalam sebuah cuitan di platform X, konten kreator sekaligus Co-Founder Malaka Project, @cania_citta, mengungkapkan pengalamannya bekerja dengan Gen Z:
“Kerja dikelilingi Gen Z di mana-mana. Nggak punya pengalaman buruk. Briliant, driven, selalu all out untuk nyampe ke tujuan, resilient, nggak gampang nyerah, berani pelajarin skill baru apapun dari nol, dar der dor komunikasinya jadi satset.”
Sumber: instagram @aksoro.id
