Mahasiswa ITN Malang Rencanakan Pemasangan PLTS Ramah Lingkungan di Ranu Kumbolo
Ashadi, senior Himakpa ITN Malang (dua dari kiri), dan Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., dosen Teknik Elektro ITN Malang (Tengah) bersama Tim Pemasangan PLTS Ranu Kumbolo--itn.ac.id
PLTS yang akan dipasang merupakan sistem off-grid (tanpa sambungan PLN) dengan kapasitas solar cell 3,2 kWp. Teknologi ini mencakup 16 panel surya berkapasitas masing-masing 200 Wp, serta 4 baterai VRLA (Valve Regulated Lead Acid) 12Vdc 100 Ah yang mampu menyimpan energi sebesar 4,8 kWh.
Baterai ini dapat bertahan hingga tiga tahun, dengan opsi peningkatan ke baterai LiFePo4 berkapasitas 5 kWh yang memiliki umur pakai lebih dari 10 tahun.
“PLTS ini bisa dioperasikan 24 jam penuh. Untuk menghindari pemborosan penggunaan energi listrik karena kelalaian penggunaan di siang hari, maka kami memasang timer untuk lampu. Kalau untuk pompa tidak dibatasi penggunaannya, namun tetap dipasang alat pengontrol air agar air tidak terbuang sia-sia,” jelas Widodo.
Mahasiswa asisten Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) ITN Malang sedang melakukan proses mounting PLTS--itn.ac.id
Persiapan dan Mobilisasi ke Ranu Kumbolo
Sebelum pemasangan di lokasi, tim Teknik Elektro ITN Malang telah menyusun desain sistem dengan mempertimbangkan aspek lokasi, konstruksi PLTS, serta potensi vandalisme.
Setelah desain rampung, tim merakit mock-up sistem PLTS selama dua hari di Laboratorium Teknik Elektro ITN Malang, diikuti dengan uji coba selama sehari untuk memastikan kinerjanya sebelum dibongkar dan dikemas ulang.
Dalam tahap mobilisasi, peralatan akan dikirim dari ITN Malang ke Ranu Pane sebagai titik transit sebelum akhirnya dipikul menuju Ranu Kumbolo dengan bantuan tim relawan dari Himakpa dan Gimbal Alas.
Sesampainya di lokasi, PLTS akan dipasang secara permanen dan diuji kembali di bawah supervisi mahasiswa asisten Laboratorium Teknik Elektro ITN Malang yang sudah memiliki keahlian dalam konstruksi dan pengujian PLTS.
Untuk memastikan kelangsungan operasional PLTS, Teknik Elektro ITN Malang juga telah memberikan pelatihan kepada anggota Himakpa dan komunitas pendaki lainnya di Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) Prodi Teknik Elektro.
“Kami rasa untuk perencanaan sudah cukup, tapi memang arus diuji langsung dilapangan. Semoga segera terpasang, dan tahan lama, serta membawa banyak manfaat,” tutupnya. (*)
Sumber: itn.ac.id