Kisah Generasi Sandwich dalam Film "1 Kakak 7 Ponakan".

Kisah Generasi Sandwich dalam Film

Salah satu adegan film "1 Kakak, 7 Ponakan"--Mandela Pictures

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Istilah generasi sandwich mungkin kerap kita dengar. Nah, kalau ingin ikut merasakan bagaimana rasanya sosok yang masih tergolong generasi  sandwich harus berada di situasi di tengah-tengah tanggung jawab, perlu menyaksikan film "1 Kakak 7 Ponakan".

Diangkat dari karya Arswendo Atmowiloto, film ini menyajikan potret mengharukan tentang generasi sandwich melalui kisah Moko yang rela mengorbankan mimpinya demi merawat keponakannya setelah kakak dan kakak iparnya meninggal dunia.

Moko, yang tadinya memiliki perencanaan masa depannya, kini harus memikul beban berat sebagai kepala keluarga. 

Ia terombang-ambing antara keinginan untuk mewujudkan impian dan kewajiban moral untuk merawat keponakannya, sebuah dilema klasik yang sering dialami oleh generasi sandwich.

Dilansir melalui instagram resminya, menurut Yandy Laurens, sebagai sutradara dalam film ini menyatakan, ketika seseorang menyadari bahwa mereka sedang menjalani kehidupan sebagai generasi sandwich, seringkali muncul perasaan kasihan pada diri sendiri.

Mereka bertanya-tanya, "Mengapa justru saya yang harus menanggung beban seperti ini?"

Lebih lanjut lagi, Yandy Laurens juga berpendapat bahwa perasaan iba terhadap diri sendiri yang sering dialami generasi sandwich dapat menimbulkan konsekuensi yang merugikan.

Rasa iba ini dapat mengikis kepercayaan diri individu, menciptakan jarak emosional dengan anggota keluarga lainnya, dan pada akhirnya melemahkan ikatan keluarga.

Dikemas dengan Beda

Dalam filmnya, Yandy Laurens tidak hanya ingin menampilkan gambaran umum tentang generasi sandwich, tetapi juga ingin menggali lebih dalam mengenai dampak psikologis yang dialami oleh individu yang berada dalam situasi tersebut. 

Ia ingin menunjukkan bahwa tekanan finansial hanyalah sebagian kecil dari masalah yang dihadapi oleh generasi sandwich, dan bahwa dinamika hubungan dalam keluarga juga memainkan peran yang sangat penting.

Alih-alih hanya fokus pada aspek finansial yang seringkali dikaitkan dengan generasi sandwich, sutradara dalam film ini memilih untuk menggali lebih dalam mengenai hubungan interpersonal dan dinamika keluarga yang terjadi dalam situasi tersebut. 

Sumber: instagram official: yndlaurens