Aplikasi Batik Berbasis AI Karya Dosen FILKOM UB Beroleh HKI
Hasil aplikasi batik generatif modern berbasis AI oleh FILKOM UB--prasetya.ub.ac.id
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Aplikasi berbasis kecerdasan buatan bertajuk Aplikasi Batik Generatif Modern karya dosen Universitas Brawijaya (UB) mendapat pengakuan penting. Yakni, berupa surat pencatatan ciptaan atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Hak cipta ini terdaftar dengan nomor EC002024265291, berdasarkan permohonan yang diajukan pada 30 Desember 2024.
Aplikasi tersebut merupakan karya Dr. Eng. Novanto Yudistira, S.Kom., M.Sc., dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB). Sosok yang juga Kepala Laboratorium Sistem Cerdas Filkom UB ini berkolaborasi dengan beberaps.dosen lain dalam menciptakan karya ini.
Yakni, dengan Dr. Candra Dewi, S.Kom., M.Sc., dan Dr. Eng. Irawati Nurmala Sari, S.Kom., dari FILKOM UB, serta Dyaningrum Pradhikta, S.Sn., M.Ds., dan Fatmawati, S.Sn., M.Ds. dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Mereka juga dibantu oleh mahasiswa FILKOM, Rahmatulloh Daffa Izzuddin Wahid. Mahasiswa ini mengangkat Generative AI batik ini sebagai topik skripsinya.
Skripsi Izzuddin ini berhasil dipublikasikan pada jurnal bergengsi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dengan judul “Prompt Conditioned Batik Pattern Generation Using LoRA Weighted Diffusion Model With Classifier-Free Guidance” pada 27 Desember 2024.
Publikasi ini menunjukkan teknologi yang dikembangkan oleh FILKOM UB ini tergolong inovatif dan aplikatifnya
BACA JUGA:Inovasi FILKOM UB Melalui RAION Community, Raih 90 Prestasi di Tahun 2024
AI untuk Revolusi Desain
Dr. Yudis --panggilan akrab Dr. Eng. Novanto Yudistira, S.Kom. M.Sc.-- menjelaskan, perkembangan kecerdasan buatan telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor. Termasuk industri kreatif seperti batik.
Dengan kemampuan menganalisis data secara cepat dan memberikan rekomendasi yang tepat, AI membantu desain batik menjadi lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
Aplikasi ini menggunakan dataset berisi 20.000 gambar motif batik yang dilengkapi deskripsi otomatis. Teknologi modern seperti Long Range (LoRA) digunakan untuk meningkatkan akurasi dan detail pola batik yang dihasilkan. Hasil desain ini telah diuji dan diapresiasi oleh para ahli batik, serta dapat diterapkan pada kain batik tulis.
“Ini membuktikan bahwa desain yang dihasilkan tidak hanya estetis tetapi juga aplikatif dalam seni batik tradisional,” jelas Yudis.
Ia juga menambahkan bahwa aplikasi ini memungkinkan pembuatan motif batik secara otomatis melalui teknologi Latent Diffusion Model. Dengan hanya memasukkan prompt teks, pengguna dapat menghasilkan pola batik yang unik dan sesuai dengan keinginan mereka.
Sumber:
