Libatkan Delegasi Korea, Univertas Ma Chung dan YMCA Gelar Workshop tentang Toleransi

Libatkan Delegasi Korea, Univertas Ma Chung dan YMCA Gelar Workshop tentang Toleransi

Foto bersama usai kegiatan Interfaith Workshop Universitas Ma Chung bersama tim YMCA Malang dan Korea Selatan.--machung.ac.id

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Universitas Ma Chung bekerja sama dengan Young Men’s Christian Association (YMCA) Malang menggelar Interfaith Workshop yang digelar di Gedung RnD Universitas Ma Chung pada Selasa (7/1). Yang istimewa, juga terlibat dalam kegiatan ini delegasi dari YMCA Korea Selatan, selain mahasiswa Universitas Ma Chung sendiri dan tim YMCA Malang.

Workshop ini merupakan bagian dari Raonatti Program. Yakni, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memperkuat solidaritas pemuda Asia melalui kegiatan relawan, pendidikan, dan konservasi lingkungan. Tujuannya adalah menciptakan dampak nyata dalam membangun dunia yang inklusif, adil, dan toleran.

Dalam sambutannya, Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Ma Chung mengatakan, misi YMCA selaras dengan nilai-nilai Universitas Ma Chung.

"Semua agama di Indonesia terwakili di kampus ini. Kami menyelenggarakan kelas agama secara umum dan menjunjung tinggi toleransi,” ujarnya.

Wawan mengungkapkan, Universitas Ma Chung mendorong mahasiswa untuk memahami nilai-nilai universal yang dianut berbagai agama. Caranya, melalui diskusi dan kunjungan ke komunitas agama guna memperluas pemahaman mereka.

"Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan generasi muda dan komunitas agar menjadi individu yang berkembang secara fisik, mental, dan spiritual," tambahnya.

Dr. Alphinus R. Kambodji, MM., perwakilan dari YMCA, juga mengapresiasi Universitas Ma Chung atas terselenggaranya acara ini.

“Terima kasih Universitas Ma Chung karena sudah mengorganisasi acara ini. Dalam proyek kolaborasi antara YMCA Malang dan Korea ini, kami berharap mahasiswa dapat belajar tiga hal, yakni volunteerism atau semangat kerelawanan, leadership atau kepemimpinan, dan community services atau pengabdian kepada masyarakat,” jelas dr. Kambodji.

Diskusi, Pertukaran Budaya

Workshop ini diisi dengan berbagai sesi interaktif yang membahas isu-isu sosial, pembangunan berkelanjutan, dan pertukaran pemahaman budaya. Paparan antara lain datang dari: 

Arif Pedro Damanik dari YMCA Malang Memaparkan tantangan utama dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia serta strategi pemberdayaan komunitas.

Yujin dari Delegasi YMCA Korea. Memaparkan berbagi cerita tentang kehidupan mahasiswa di Korea, termasuk kegiatan seni seperti K-Pop Performance, student performance, dan presentasi budaya lainnya.

Seo Won, mahasiswa Korea.      Memberikan wawasan mengenai sejarah politik Korea, termasuk perpecahan Korea Utara dan Selatan serta perjalanan Korea Selatan menuju demokrasi liberal, dan lain sebagainya.


Mahasiswa tim YMCA Korea Selatan dan Anastasya Trifena, mahasiswa Universitas Ma Chung yang menyampaikan presentasi terkait budaya, tradisi, dan sejarah di masing-masing negara--machung.ac.id

Sumber: machung.ac.id