Dimodali Bantuan Rp 3 Miliar, Petani Milenial Bisa Raih Pendapatan Rp 20 Juta/Bulan
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -- Petani milenial yang tergabung dalam Brigade Swasembada Pangan diberi target untuk meningkatkan produksi padi sedikitnya 5 juta ton per hektare. Selain itu, secara pribadi mereka diharapkan bisa memperoleh pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan,
"Kalau mereka tekun dan bekerja keras, bukan tidak mungkin pendapatannya bisa mencapai 20 juta rupiah. Dengan pendapatan yang di atas pendapatan kantoran biasa, mereka akan semangat menjadi petani," ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (20/11).
Untuk mendukung pencapaian target itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menurut Amran menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Nilai fasilitas bantuan itu sebesar Rp3 miliar yang diberikan dalam bentuk hibah berupa alat dan mesin pertanian serta benih unggul untuk mendukung kegiatan bertani.
Dengan fasilitas bantuan tersebut, Amran yakin program petani milenial ini akan berhasil. “Semua fasilitas sudah kami siapkan. Tidak ada alasan untuk gagal. Dengan kerja keras, Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tandasnya.
Brigade Swasembada Pangan
Para petani milenial yang terpilih mengikuti program dari Kementan ini, akan digabungkan dalam Brigade Swasembada Pangan. Setiap brigade terdiri dari 15 petani milenial yang mengelola lahan seluas 200 hektare secara terstruktur dan terintegrasi.Tak hanya bertani, brigade pangan juga akan diarahkan untuk menjadi pengusaha.
Mentan menjelaskan, pada tahap pertama ini, Kementan telah memilih 50 mentor yang terdiri dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara serta 400 pendamping dari pegawai Kementan.“Brigade Swasembada Pangan ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan lahan rawa. Dengan tata lahan dan tata air yang baik, serta pendampingan intensif, kita dapat meningkatkan produktivitas hingga tiga kali tanam setahun,” terangnya.
Nantinya, lanjut dia, para petani milenial akan diberi pendampingan yang efektif untuk memastikan keberhasilan petani milenial.“Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan, saat ini sudah terbentuk lebih dari 1.500 brigade pangan yang tersebar di 12 provinsi. Setiap pendamping bertanggung jawab mengadovakasi lima brigade pangan.
Brigade beranggotakan para petani milenial ini nantinya akan bertugas mengoptimalisasi lahan rawa (Oplah) di 12 provinsi strategis. Beberapa wilayah strategis yang saat ini ditargetkan di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Sepanjang tahun 2024 ini, Kementan telah berhasil menggarap 350 ribu hektare lahan Oplah, yang kini siap mendukung peningkatan produksi beras nasional. (*)
Sumber: disway news network