Malang Hujan Terus, Waspadai Penyakit Pancaroba. Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
--Istimewa
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID-- Setelah berbulan-bulan terasa panas terik akibat kemarau, akhir-akhir ini kawasan Malang Raya mulai dingin oleh siraman air hujan. Bila daya tahan tubuh kita kurang kuat, perubahan cuaca ini dapat saja mendatangkan berbagai gangguan kesehatan. Penyakit seperti flu, batuk, hingga masalah kulit rentan menyerang.
Untuk itu, mengenali penyakit, gejala awal dan memahami langkah pencegahan menjadi hal yang penting agar tubuh tetap sehat selama masa transisi ini. Simak informasi berikut ini tentang penyakit-penyakit yang umum muncul saat pancaroba, beserta gejala dan tips pencegahan untuk masing-masing penyakit.
1. 1. Influenza
Dikutip dari penjelasan dr. Cindy Anwar yang merupakan seorang Dokter Umum Rumah Sakit St. Carolus Summarecon Serpong, saat musim pancaroba, penyakit seperti influenza yang disebabkan oleh virus, mudah menyerang sistem penafasan. Sehingga, perlu diwaspadai karena juga dapat menjadi pemicu pneumonia atau radang selaput paru.
Virus ini juga bisa ditularkan melalui droplet atau percikan cairan saat batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, kontak langsung seperti menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung dan mulut juga penting dihindari.
Gejala influenza dapat berupa demam tinggi, batuk kering, sakit tengorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, dan nyeri otot. Cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan diri, gunakan masker saat keluar rumah, konsumsi makanan sehat, intirahat yang cukup, dan melakukan vaksin influenza.
2. 2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Salah satu penyakit yang sering terjadi saat musim pancaroba adalah DBD. Penyebab utamanya sudah umum diketahui, yaitu gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mudah sekali berkembang baik di genangan-genangan air. Genangan air bukan hanya di kamar mandi, barang-barang bekas yang menumpuk di luar rumah, melainkan juga di ketiak-ketiak pelepah pohon dan tanaman seperti kelapa, palem, atau golongan keladi.
Gejala setelah gigitan nyamuk ini dapat meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot berkepanjangan, ruam kulit, mimisan, gusi berdarah, mual dan muntah, serta sering kelelahan. Adapun cara pencegahan yang dapat dilakukan seperti penggunaan kelambu, mengeliminasi sarang nyamuk (PSN), gunakan pakaian tertutup, jaga kebersihan lingkungan, dan pantau demam sejak dini.
3. 3. Diare
Penyakit ini juga kerap muncul saat musim pancaroba. Diare sering menyebar lewat makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, virus ataupun parasit. Apalagi saat daya tahan tubuh kita sedang kurang bagus.
Gejala yang biasa dirasakan saat diare dapat berupa feses berair, kram perut dan perut kembung, dehidrasi, demam dan mual, serta kehilangan nasfu makan. Untuk cara mencegahnya yaitu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan dan minuman yang aman, gunakan air bersih, imunisasi, dan hindari jajan sembarangan. Jika mengalami diare yang parah hingga berlangsung lebih dari dua hari, makan segerelah konsultasi ke dokter.
4. 4. Penyakit Kulit
Penyakit kulit sering meningkat selama musim pancaroba karena perubahan cuaca dan kelembaban yang memengaruhi kondisi kulit serta mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu, keringat berlebih, kondisi kebersihan yang buruk, serta imun yang lemah juga dapat menyebabkan penyakit ini.
Gejala penyakit kulit bervariasi, meliputi ruam atau kemerahan, lepuhan atau luka, kulit mengelupas atau kering, bercak putih atau gelap, gatal-gatal dan sensasi panas pada kulit. Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hindari pakaian lembab, gunakan pelembab, hindari kontak langsung dengan penderita, serta jaga daya tahan tubuh.
5. 5. Leptospirosis
Berdasarkan penjelasan dr. Selvia Wijayanti yang merupakan seorang dokter umum lewat akun Tiktoknya, penyakit leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan oleh bakteri leptospira melalui kencing tikus yang biasanya marak pada musim hujan atau saat banjir surut. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka, selaput lendir, makanan, mata, dan hidung.
Adapun gejala yang dialami antara lain demam mendadak, lemah, mata merah, badan kekuningan, sakit kepala, dan nyeri otot pada betis. Cara mencegahnya adalah jaga kebersihan lingkungan, perhatikan kebersihan makanan dan minuman, rawatlah luka dengan baik, gunakanlah pelindung kaki dan tangan saat membersihkan lingkungan, dan yang terakhir jangan lupa rajin cuci tangan pakai sabun.
6. 6. Typhoid Fever (Tipes)
Tipes adalah penyakit infeksi yang sering muncul pada musim pancaroba karena kondisi lingkungan yang dapat memperburuk kebersihan makanan dan air. Penyebab virus ini adalah bakteri Salmonella typhii yang berkembang dalam makanan dan air yang terkontaminasi kuman.
Gejalanya dapat berupa demam tinggi, nyeri perut dan kram, sakit kepala, gangguan pencernaan, ruam dan bintik merah, serta pembesaran limpa dan hati. Cara mencegahnya adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan sehat dan air bersih, melakukan perbaikan sanitasi, serta melakukan vaksinasi.
Bagi Anda yang merasa telah mendapatkan gejala namun tak kunjung sembuh meskipun telah melakukan langkah-langkah pencegahan, maka segera periksakan diri ke dokter terdekat. (*)
Sumber: tiktok @temansehatcss @dr.selviawijayanti