Arema Tahan Imbang Persebaya di GBT: Derby Panas, Statistik Mengerikan, Mental Singo Edan Bicara
Aksi Gali Freitas (kiri) ketika Persebaya menjamu Arema FC di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu, 22 November 2025-Boy Slamet-Harian Disway
Surabaya, DISWAYMALANG.ID--Arema FC berhasil mengamankan satu poin penting setelah bermain imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-13 BRI Super League di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu, 22 November 202. Gol bunuh diri Dime Dimov di menit ke-63 memberi keunggulan sementara bagi Singo Edan. Namun sang tamu harus puas setelah Bruno Moreira menyamakan kedudukan pada menit ke-73. Hasil ini menggambarkan karakter keras dan penuh tekanan dari derby Jawa Timur yang sangat berarti bagi Arema.
Arema tampil cukup pragmatis di GBT. Meskipun Persebaya mendominasi penguasaan bola sejak awal, tim tamu mampu menjaga pertahanan dengan disiplin. Memanfaatkan momen serangan balik, dan menunggu kesalahan lawan. Gol Arema lahir melalui situasi apes bagi Persebaya. Pemain Dime Dimov melakukan gol bunuh diri, memberi Arema keunggulan tak terduga di tengah tekanan besar tuan rumah.
Sementara itu, Persebaya terus menggeber serangan setelah tertinggal. Dominasi mereka di lapangan membuat Arema harus bertahan dengan susah payah. Tekanan membuahkan hasil ketika Bruno Moreira mencetak gol penyama melalui serangan terstruktur, kemenangan seolah ada di depan mata tuan rumah.
BACA JUGA:Tiba di Jakarta saat PSSI Cari Pelatih Skuad Garuda, Timur Kapaze: Saya Akan Pelajari Semua Tawaran
Bagi Arema, hasil imbang ini sebenarnya bisa dirayakan sebagai bukti karakter. Bermain di kandang Persebaya bukan perkara mudah, apalagi di lapangan besar seperti GBT. Mereka menunjukkan mental juang tinggi, menahan serangan, dan tetap melakukan counter yang efektif. Bila bukan gol bunuh diri, mungkin saja mereka bisa menggandakan keunggulan.
Arema tidak hanya menunjukkan mental juang yang kuat, tetapi juga keberanian dalam duel fisik. Statistik menunjukkan bahwa meskipun menguasai bola lebih sedikit (44%) dibanding Persebaya (56%), Singo Edan tetap mampu menciptakan momen berbahaya lewat serangan balik.
Dalam distribusi tembakan, Arema mungkin lebih konservatif: dari 15 tembakan yang dilepaskan, hanya 4 di antaranya mengarah ke gawang. Data ini menunjukkan bahwa Arema memilih pendekatan efisien . Menunggu kesempatan dan melepaskan serangan dengan kualitas daripada kuantitas.
BACA JUGA:PSSI Tunjuk Nova Arianto Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-20

Bruno Moreira (bawah) dilanggar kiper Arema FC Lucas Frigeri, Sabtu, 22 November 2025-Boy Slamet-Harian Disway
Namun, intensitas fisik bukan hal remeh. Arema melakukan 18 pelanggaran selama pertandingan dan menerima 6 kartu kuning, lebih banyak dari Persebaya yang hanya mendapat 3 kartu kuning.
Strategi defensif Arema yang disiplin tampak dibarengi tekanan keras dan risiko yang tinggi. Sebuah taktik berani yang membuahkan hasil meski mereka berada di bawah tekanan.
Di sisi pertahanan, organisasi lini belakang Arema patut diapresiasi. Para bek dan gelandang bertahan bekerja keras menghadapi tekanan tuan rumah dan menciptakan keseimbangan. Upaya pressing balik dan cover ruang cukup efisien, terutama di fase menjelang gol Persebaya. Meski akhirnya kebobolan, kemampuan bertahan di bawah tekanan tinggi menjadi nilai tambah besar bagi tim tamu.
Imbang 1-1 di GBT bukan hanya soal satu poin bagi Arema. Ini adalah bukti bahwa Singo Edan masih bisa bertarung, tetap memiliki nyali di derby sengit, dan punya potensi strategi yang bisa mengancam tim besar. Namun, untuk melaju lebih jauh di musim ini, mereka harus menjaga mental juang dan memperkuat konsistensi terutama di laga tandang. Satu poin mungkin hasil sederhana, tapi nilai moralnya jauh lebih besar di mata Aremania.
Susunan Pemain Persebaya vs Arema FC
Sumber: harian disway
