1 tahun disway

Danantara Tegaskan Pentingnya Percepatan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas 2045

Danantara Tegaskan Pentingnya Percepatan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas 2045

CEO BPI Danantara Rosan Roeslani (tengah) bersama dengan Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir sebagai COO dan CIO BPI Danantara. --Akun Instagram @rosanroeslani--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) atau Danantara Indonesia mendukung partisipasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dalam penyelenggaraan HIPMI-Danantara Business Forum 2025, yang digelar di Jakarta, pada Senin 20 Oktober 2025. 

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani optimistis Indonesia akan mampu menjadi salah satu negara terbesar di dunia pada tahun 2045 jika lembaga lainnya dapat mempertahankan kolaborasi, bersinergi, serta bekerja sama dengan baik.

"Yakinlah, kita dapat mencapai hal itu apabila kita mampu berkolaborasi, bersinergi, dan bekerja sama dengan baik. Sesuai dengan perkiraan Bank Dunia," ujar Rosan kepada media secara daring, pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Sentimen serupa juga turut dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Menurutnya, memperkuat kedaulatan energi nasional juga merupakan upaya yang penting untuk dilakukan.

Untuk itulah, dirinya menilai akan perlunya usaha dalam menekan ketergantungan terhadap impor. "Saya menekankan pentingnya hilirisasi yang berkeadilan. Adil bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, pengusaha besar, investor, hingga pelaku UMKM," ujar Bahlil.

 

Penguatan Ketahanan Energi jadi Prioritas Utama

Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengatakan, dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional tersebut, diperlukan adanya harus penguatan ketahanan energi sebagai fondasi utama.

Menurutnya, dunia saat ini sudah tidak lagi sekadar menghadapi perubahan iklim, melainkan sudah memasuki tahap climate catastrophe. Kondisi ini menuntut seluruh negara, termasuk Indonesia, untuk mempercepat langkah menuju transisi energi.

"Di sinilah panas bumi memainkan peran penting sebagai sumber energi lokal. Sebagai energi yang andal, panas bumi mampu menghasilkan listrik secara stabil sepanjang waktu dan potensinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Keunggulan dan kelimpahan ini menjadikan panas bumi aset strategis bagi bangsa," tuturnya.

Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa tidak semua energi hijau itu memiliki kemampuan sebagai baseload layaknya panas bumi. Untuk itu, kata dia, panas bumi menempati posisi strategis sebagai sumber energi terbarukan paling komersial saat ini karena tidak bergantung pada perubahan cuaca dan iklim.

Dalam hal ini, dirinya menekankan bahwa isu panas bumi bukan hanya soal bisnis, tetapi telah menjadi bagian krusial dari ekosistem energi nasional.

Saat ini, pemanfaatan sumber energi panas bumi di Indonesia baru sekitar 12 persen. Artinya, masih ada sekitar 80 persen potensi yang bisa dioptimalkan. Menurut Julfi, peluang besar ini hanya dapat diwujudkan melalui pembangunan ekosistem panas bumi terintegrasi yang dibutuhkan Indonesia.

Sumber: disway news network