Imigrasi Minta Maaf dan Klarifikasi soal ‘War’ SDUWHV Kacau, Malah ‘Dirujak’: Tak Menjawab Kejanggalan!
Imigrasi melalui akun Instagramnya yang kerap menyebu dirinya Mido (Imigrasi Indoensia) meminta maaf dan klarifikasi atas kekacauah SDUWHV 2025 pada 15 dan 17 Oktober 2025. --tangkapan layar Instgram Imigrasi --
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Imigrasi akhirnya buka suara soal kacau-balaunya perebutan atau ‘War” Surat Dukungan Utama Working and Holiday Visa (SDUWHV) ke Australia 2025. Imigrasi meminta maaf dan klarifikasi melalui akun Istagramnya. Namun, malah ‘dirujak’ netizen peserta ‘War’ karena kejanggalan-kejanggalan dalam klarifikasi tersebut.
Imigrasi mengakui website atau laman SDU WHV mengalami downtime saat penyelenggaran ‘War’ pada Rabu, 15 Oktober 2025, dan Jumat, 17 Oktober 2025.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pejuang WHV atas gangguan teknis yang terjadi pada penyelenggaraan SDUWHV tahun 2025. Kami telah mengupayakan penggunaan server terbaik untuk mengantisipasi hal ini, namun downtime masih terjadi,” tulisnya di akun Instagram resmi Imigrasi, dikutip Diswaymalang.id, Selasa (20/10). Permintaan maaf dan klarifikasi itu diunggah Imigrasi pada Senin (19/10) malam.
Kemudian, Imigrasi memberi penjelasan bahwa pengajuan SDUWHV 2025 dibuka pada 15 dan 17 Oktober 2025 melalui situs sduwhv.imigrasi.go.id. Lonjakan akses hingga 1,4 juta hit pada pengajuan pertama menyebabkan downtime pada 15 Oktober 2025.
“(Sebanyak) 80 permohonan berhasil mendapatkan surat dukungan dan masi tersedia 5.420 kuota permohonan,” lanjut Imigrasi menjelaskan.
Berikutnya pada hari kedua pembukaan permohonan pada 17 Oktober, dijelaskan bahwa trafik sistem masih terpantau tinggi. Sehingga kembali menyebabkan downtime. Sebagai langkah mitigasi, tim IT memindahkan dan meningkatkan kapasitas server 10 kali lipat sebagai antisipasi.
Setelah pemindahan server, permohonan kembali dapat diajukan sekitar pukul 14.00 WIB. “Dalam kegiatan pembukaan hari kedua, sebanyak 5.420 permohonan berhasil masuk ke web dan mengisi formulier,” tulis Imigrasi di Instagramnya.
Berikutnya, tulis pihak Imigrasi, saat itu Ditjen Imigrasi mengimbau pemohon yang berhasil masuk ke dalam web untuk melengkapi dokumen persyaratan dan menyelesaikan seluruh tahapan. “Permohonan ditutup pukul 20.00 setelah kuota terpenuhi,” tulisnya.
Klaim Diawasi Ombusman RI dan Inspektorat Imigrasi
Instagram Imigrasi juga menampilkan kegiatan 'War' SDUWHV yang diklaiam diawasi secara ketat oleh Ombudsman RI dan Inspektorat Jenderal Departemen Imigrasi Kementerin Imigrasi dan Pemasyarakatan. --tangkapan layar Instagram Imigrasi --
Imigrasi menjelaskan bahwa pengajuan SDUWHV diawasi secara ketat oleh Ombudsman RI dan Inspektorat Jenderal Kementerin Imigrasi dan Pemasyarakatan. Imigrasi menegaskan berkomitmen penuh untuk melaksanakan seluruh tahapan dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Kemudian, Imigrasi menyatakan, tidak ada pihak yang menjamin kelolosan pengajuan SDUWHV di luar prosedur resmi. “Silakan melaporkan melalui [email protected] atau mengirim pesan melalui 08111030044 apabila menemukan pihak-pihak yang tidak bertaggung jawab,” tutup Imigrasi.
Rangkaian permintaan maaf dan klarifiksi tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman.
Bantah Kirim Email secara Acak
Pada bagian lain di akun Instagramnya, Imigrasi juga membantah mengirim email secara random (acak) untuk meloloskan peserta.
“Email yang dikirimkan tersebut bukan merupakan email acak (random), melainkan email resmi yang ditujukan kepada para pendaftar SDUWHV yang pada saat proses login telah berhasil masuk, namun terhenti pada tahapan pengisian formulir dan upload dokumen persyaratan karena terdampak downtime sistem,” tulis Imigrasi.
Peningkatan Server 10 Kali Lipat Dipertanyakan
Namun penjelasan Imigrasi tetap mendapat respons kekecewaan hingga Imigrasi ‘dirujak’ netizen. Misalnya pada poin Imigrasi meningkatkan server 10 kali lipat sebagai antisipasi.
“Antispasi gimana yang dimaksud? Web bahkan lebih parah dari Tgl 15. Untuk login dan mengajukan permohonan sangat sangat susah ke tahap tersebut. Bahkan sebagian besar tidak ada bisa login sama sekali. Jadi apa yang di tingkatkan dan antisipasi Mido?” protes akun moly110522. (Mido adalah panggilan akun Instagram Imigrasi Indonesia.)
Akun moly110522 lalu menyinggung pada pukul 14.00 pada pendaftaran hari kedua 17 Oktober, Imigrasi menyatakan bahwa pemohon kembali dapat mengajukan. Namun, faktanya justru sebaliknya. “Bahkan pukul 14.30 hampir semua peserta sama sekali tidak bisa akses. Pemohon mana yg dimaksud dapat mengajukan Mido?” ujarnya.
Berikutnya Akun moly110522 mengupas soal 5.420 berhasil masuk ke web dan mengisi formulir. “(WHAT?? Penjelasannya hanya begini?? Dengan apa yang sudah diutarakan hampir semua peserta? Dan hanya seperti ini kah yg didengar??),” tulisnya.
“Penjelasan yang tidak perlu Mido. Semua peserta sudah tau tahap-tahapnya dari video reals yang Mido berikan.Tahap-tahap WAR yg sesungguhnya,” tulis Akun moly110522.
Untuk diketahui, pada hari pertama 15 Oktober memang data diri peserta ‘War’ yang lolos sempat bocor di video reals Mido di Instagram. Ini yang kemudian menimbulkan spekulasi ada ‘permainan’.
Berikutnya poin yang juga harus dijawab Mido menurut Akun moly110522. “(Kenapa sama sekali TIDAK ADA UPDATE Kuota yang tersedia?? SEKALI PUN tidak ada Update. Kenapa Mido?) Dan bagaimana penjelasan bagi sebagian kecil peserta yang mendapatkan email dari Imigrasi?” tulisnya.
Untuk diketahui, Instagram Imigrasi Indonesia (Mido) memang terbiasa update setiap ada perkembangan saat menjelang ‘War’ SDUWHV. Namun saat terjadi trouble pada ‘War’ justru sama sekali tidak ada update yang detail.
BACA JUGA: Dukungan Ngebut! Petisi Bongkar KKN Pendaftaran SDUWHV 2025 Dilampiri Data Slot Dijual Rp150 Juta
Ada Validasi Tanggal 18 Oktober, Dipertanyakan
Sementara itu, Akun niconezza_281220 juga mempertanyakan lonjakan keterisian kuota pada hari kedua 17 Oktber. Akun ini mempertanyakan penjelasan Mido tentang hari kedua 5.420 permohonan berhasil masuk web.
"5.420 pemohon berhasil masuk ke web dan mengisi formulir, tapi tidak di jelaskan kenapa tiba2 ada lonjakan kuota dari 3 ke 4.600 dalam setengah jam…, tulisnya.
Saat pembukaan hari kedua hari kedua, 17 Oktober, menurut pantauan Diswaymalang.id, awalnya Imigrasi memang mencantumkan keterisian 3 pemohon dari 5.420 kuota yang tersedia. Karena yang 80 kuota dari 5.500, sudah terisi pada ‘War’ hari pertama, 15 Oktober. Namun pada hari kedua, sore hari sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 terjai keterisian kuota secara sangat ngebut hingga hampir penuh.
Akun niconezza_281220 juga mempersoalkan Imigrasi tak menjelaskan, “Kenapa sebagian pemohon bisa mendapatkan email dan sebagian pemohon tidak mendapatkan email dari pihak imigrasi. Padahal keduanya sama- sama pernah masuk ke dalam pengisian formulir di web," lanjutnya.
Juga, ketika permohonan ditutup 17 Oktober jam 20.00 WIB, mengapa masih ada validasi pada esok harinya, yaitu 18 Oktober. "Tapi tidak dijelaskan kenapa masih ada orang yang bisa validasi di tanggal 18 bahkan sampai hari ini (20 Oktober, red). Ini sudah jauh melenceng dari video tutorial. MENGERIKHAANNNNNNN!!!! “ tutup Akun niconezza_281220.
Sumber:
