BPJPH-Nestlé Teken MoU: Susu Nestlé Masuk Program MBG dengan Harga Khusus
Babe Haikal Hasan, Kepala BPJPH--
JAKARTA, MALANGDISWAY.ID – Komitmen pemerintah dalam menjamin kehalalan dan ketersediaan gizi yang baik pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) semakin diperkuat. Pada Jumat 3 Oktober 2025, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Nestlé Indonesia. Hal ini membuka jalan bagi produk susu Nestlé untuk dipertimbangkan masuk rantai pasok program MBG dengan penawaran harga yang kompetitif.
MoU ini tidak hanya berfokus pada potensi pengadaan, tetapi merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem halal di Indonesia, khususnya terkait gizi anak.
"Nah, gini, itu tergantung.Itu tergantung pada, gitu ya,tergantung pada. Kita kan bisa utamakan itu kan ikannya nelayan, ya enggak? Ya, jagungnya petani, pisangnya petani, itu yang kita utamakan," ujar Haikal Hasan saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat, 3 Oktober 2025.
"Namun apabila di antaranya harus ada susu, yaitu kebijakan dari masing-masing daerah dan kebijakan juga dari Nestlé sendiri. Katanya Nestlé bisa memberikan harga yang sangat murah untuk men-support gitu ya, program makan bergizi gratis ini ya," sambungnya.
Peran Nestlé dalam Jaminan Gizi dan Halal
Babe Haikal mengungkapkan bahwa kemitraan dengan Nestlé Indonesia menjadi bagian dari upaya BPJPH mendorong semua perusahaan yang mengedarkan produk di Indonesia untuk memiliki sertifikasi halal dan mendukung program nasional.
"Nestlé memiliki produk unggulan yang telah memiliki sertifikat halal yang kuat. Kami menyambut baik upaya mereka untuk memperkuat jaringan minuman dan makanan halal di Indonesia," kata Babe Haikal usai acara penandatanganan di Jakarta.
Sementara itu, Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Georgios Badaro, menyatakan komitmen perusahaannya untuk mendukung program pemerintah, termasuk penanggulangan stunting melalui MBG. Nestlé dilaporkan menjajaki kemungkinan untuk memasok produk susunya sebagai bagian dari menu bergizi bagi siswa.
Inti dari kemitraan ini meliputi:
- Dukungan MBG: Nestlé siap berkontribusi pada program MBG dengan menjajaki harga yang murah atau khusus untuk pengadaan produk susu yang akan didistribusikan kepada anak-anak sekolah.
- Akselerasi Sertifikasi UMK: Nestlé akan membantu mempercepat sertifikasi halal bagi 5.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) yang menjadi bagian dari rantai pasok mereka.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan semua produk makanan dan minuman, termasuk produk impor, harus sudah bersertifikat halal paling lambat Oktober 2026.
Keterlibatan perusahaan multinasional besar seperti Nestlé dalam ekosistem halal Indonesia menunjukkan tren positif di mana jaminan halal tidak lagi hanya menjadi isu keagamaan, tetapi telah menjadi standar kualitas dan nutrisi yang diakui secara global.
Sumber: disway news network
