Bertemu DPR Ri, Perwakilan Mahasiswa Sampaikan Tuntutan 17+8
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -Tuntutan 17+8 disampaikan perwakilan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan bersama sejumlah organisasi mahasiswa lainnya saat audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9). Dalam.pertemuan tersebut, mahasiswa juga meminta DPR membentuk tim investigasi atas pernyataan Presiden bahwa ads dugaan makar dan kerusuhan dalam aksi sebelumnya.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad yang memimpin audiensi tersebut menyatakan akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa tersebut.
''Jami akan menyampaikan kepada pemerintah aspirasi dari adik-adik BEM ini untuk dapat ditindak lanjutin," katanya.
Sumi Dasco juga menyatakan bahwa DPR akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait kebijakan-kebijakan yang mendapat sorotan masyaeakat. Dia menjanjikan DPR dalam waktu yang singkat-singkatnya akan melakukan evaluasi-evaluasi menyeluruh baik terhadap tunjangan maupun keterbukaan kegiatan DPR ''Termasuk (memyikapi tuntutan) 17+8. Kita akan lakukan besok rapat evaluasi dengan pimpinan-pimpinan fraksi untuk menyatukan pendapat dan kesepakatan di DPR," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga mendesak pembebasan mahasiswa yang ditahan. Menanggapi hal ituz Sumi Dasco mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
''Tentunya kita akan lihat kasus per kasus apabila memang dapat dikomunikasikan, kita akan komunikasikan. Ini di luar yang kemudian melakukan tindakan-tindakan anarkis yang memang terbukti, demikian," jelasnya.
BACA JUGA:Menelusuri 9 Gedung Parlemen Dunia dan Perbandingannya dengan Gedung DPR RI
BACA JUGA:Prabowo Minta DPR Undang Masyarakat dan Mahasiswa Dialog Langsung
DPR Tegaskan Terbuka
Sumi Dasco juga mengatakan, bahwa DPR terbuka terhadap aspirasi yang disampaikan dan telah menindaklanjutinya dalam forum tersebut."Ya, yang pertama kami pimpinan DPR RI menerima aspirasi dari adik-adik BEM maupun organisasi kemahasiswaan yang menyampaikan beberapa hal dan sudah kami terima dengan baik dan sudah kami tanggapi," ungkap Dasco kepada wartawan.
Menjawab pertanyaan mengapa audiensi baru dilakukan sekarang, Dasco menegaskan bahwa DPR RI sebenarnya terbuka terhadap aspirasi publik. Dia memaparkan, di komisi-komisi selalu ada rapat dengar pendapat. ''Boleh dicek, misalnya di KUHAP itu sampai sekarang belum selesai-selesai karena memang masih terus menerima aspirasi dari publik maupun juga termasuk adik-adik dari mahasiswa," jawab Dasco.
BACA JUGA:Persaingan Ketat! Voting DBL Malang Ditutup Saat Fantastic Four Digelar
Dia juga mengklarifikasi bahwa pada aksi-aksi sebelumnya, DPR RI sebenarnya ingin menemui massa aksi. "Kalau kemarin dalam aksi penyampaian pendapat sebenarnya kami juga mau keluar untuk menerima seperti pada hari ini. Pada hari ini ada perwakilan dari DPR yang menerima keluar untuk aksi pengunjuk rasa," katanya.
"Nah tetapi kalau yang kemarin-kemarin begitu kita mau keluar itu sudah bukan murni unjuk rasa, ada pihak-pihak penumpang gelap yang tentunya suasana di lapangan tidak kondusif," sambungnya.
Sumber:
