Gagas Sebuk dari Tulang Ayam untuk Suplemen Makanan Anak, Tim Mahasiswa Ma Chung Lolos Pendanaan PKM
Tim PKM Universitas Ma Chung yang menggagas inovasi sediaan suplemen dari limbah tulang ayam--machung.ac.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Ada masalah stunting yang masih jadi persoalan serius bagi Indonesia Di sisi lain, ada fenomena tingginya konsumsi ayam di Indonesia yang berbanding lurus dengan meningkatnya limbah tulang ayam.
Dua hal tersebut berhasil dihubungkan oleh lima mahasiswa Program studi Naturetech for Pharmacare Universitas Ma Chung ini menjadi satu karya inovasi. Yakni, berupa serbuk dari limbah tulang ayam yang bisa dijadikan sediaan suplemen untuk alternatif memenuhi tumbuh kembang anak.
Inovasi dari hasil riset awal yang diberi tajuk Studi Toksisitas dan Evaluasi Sediaan: Inovasi Suplemen Limbah Tulang Ayam sebagai Alternatif Pemenuhan Tumbuh Kembang Anak ini berhasil lolos Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE) pada Juli 2025,
ini berarti lima mahasiswa Ma Chung ini mendapat pembiayaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk melakukan riset lanjutan tentang suplemen dari limbah tulang kaki ayam.
Lima mahasiswa yang sukses dengan proyek riset berbasis kesehatan dan gizi masyarakat ini adalah Tri Murniasih (ketua tim), Verlita Andayani, Zaretta Shafiroh, Alvia Parausia Gionka, dan Lola Adelia Meidiyaratri. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing Fibe Yulinda Cesa, S.Farm., M.Biomed.
BACA JUGA:Rekomendasi Terbaru Cegah Pnemonia, Lakukan Vaksinasi Saat Usia Produktif
Dari Limbah Jadi Solusi Kesehatan Anak
Melalui serangkaian riset dan uji kandungan, tim PKM ini menemukan bahwa tulang ayam ternyata menyimpan potensi besar sebagai sumber kalsium alternatif. Dari sinilah lahir ide untuk mengembangkan sediaan suplemen dari bahan yang sebelumnya dianggap limbah.
Inspirasi mereka juga datang dari program pemerintah tentang makanan bergizi gratis, yang salah satu sumber kalsiumnya berasal dari susu. Tim lalu mulai berpikir: adakah sumber kalsium lain yang bisa dimanfaatkan, murah, dan mudah diakses?
Jawabannya: tulang ayam.
“Kami ingin memanfaatkan potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, sekaligus memberikan solusi terhadap masalah gizi anak-anak,” ungkap Tri Murniasih.
Bentuk Serbuk yang Ramah Anak
Berangkat dari pemahaman terhadap perilaku konsumsi anak, inovasi ini dikembangkan dalam bentuk serbuk yang bisa dicampurkan ke dalam makanan atau minuman. Cara ini diharapkan bisa meningkatkan penerimaan anak terhadap suplemen, karena mereka tidak menyadari bahwa yang dikonsumsi adalah suplemen kaya kalsium.
“Biasanya anak kecil kalau dengar kata ‘obat’ langsung menolak. Maka dari itu, kami buat dalam bentuk serbuk agar bisa tersamar dalam makanan atau minuman,” tambah Tri.
Dengan bahan baku yang menggunakan tulang ayam, inovasi ini tumbuh menjadi proyek yang unik dan solusi terhadap permasalahan yang dialami masyarakat. Sebuah pendekatan yang tidak hanya sehat, tapi juga ramah lingkungan.
Sumber: machung.ac.id
