Fase Remaja Suka Coba-Coba, Polres Kota Batu Beri Penyuluhan Remaja dan Problematiknya ke MTs Hasyim Asy’ari
Peserta penyuluhan remaja dan problematikanya di MTs Hasyim Asy'ari berfoto dengan pemateri dari Polres Kota Batu. -panca/diswaymalang.id--
BATU, DISWAYMALANG.ID–Jajaran Polres Kota Batu menggelar penyuluhan kepada siswa MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu tentang remaja dan problematikannya. Paparan disampaikan oleh Tim Polres Batu berjumlah empat orang dipimpin Kepala Seksi Hukum Polres Batu Iptu Supriadi.
"Masa remaja adalah masa perubahan awal yang akan berpengaruh pada fase berikutnya. Di fase ini remaja sering coba-coba. Untuk itu perlu diberikan informasi yang tepat sehingga dalam fase coba-coba yang tidak salah," kata Supriadi kepada Disway Malang, Senin (24/11), di halaman MTs Hasyim Asy’ari.
Menurut dia, penyuluhan kepada siswa di sekolah harus dilakukan sesering mungkin. Pihaknya siap hadir kapan pun di sekolah demi generasi penerus bisa menjadi pemimpin kelak. "Menyiapkan generasi harus disiapkan saat ini agar mereka kelak menjadi generasi penerus yang kuat dan berkualitas," jelasnya.

Petugas penyuluhan Remaja dan Problematikanya potong tumpeng Hari Guru diserahkan kepada salah seorang pendidik di MTs Hasyim Asy'ari Kota Batu. -panca/diswaymalang.id. --
Diungkapkan, saat ini harus disiapkan generasi yang bisa berkomunikasi yang baik dengan orang tua, guru, dan teman. "Hampir kebanyakan kasus yang dialami remaja adalah masalah komunikasi dan keberanian untuk berkomunikasi," kata bapak tiga anak ini.
Diungkapkannya, masalah perundungan, masalah narkoba, masalah perkelahian, kebanyakan disebabkan komunikasi. "Jika remaja (siswa) punya keberanian dalam komunikasi, maka perundungan atau perkelahian tidak akan terjadi," terangnya.
"Terus terang saya menangis ketika ada berita tentang perundumgan. Kami selalu menekankan agar anak ngomong (memberi laporan) kepada guru atau orang tua. Namun anak sering takut untuk berkomunikasi. Ini adalah PR buat kita semua," jelas Supriadi.
Polres Batu sampai dengan saat ini sudah hadir di banyak sekolah dan siap untuk diundang oleh sekolah yang merasa membutuhkan. "Kami selalu siap kapan pun diundang untuk memberikan informasi tentang masalah pergaulan remaja dan implikasi hukumnya. Karena kami dari polisi," tuturnya.
Setelah acara penyuluhan, siswa-siswa MTs menyerahkan dua tumpeng dan satu kue tart –yang dipersipkan sebelumnya– kepada guru dalam rangka Hari Guru yang sebenarnya jatuh pada 25 November besok.
Sumber:
