Wali Kota Batu Beri Penghargaan 5 Santri Berprestasi dan Serahkan Izin Operasional 2 Ponpes
Wali Kota Nurochman memberikan penghargaan kepada para santri juara di sela-sela Upacara Peringatan Hari Santri ke-10 di Kota Batu yang dipusatkan di Balai kota Among Tani, Rabu (22/10). –panca rp/diswaymalang.id --
BATU, DISWAYMALANG.ID –Dalam rangkaian upacara Hari Santri Nasional, Wali Kota Nurochman memberikan penghargaan kepada para santri juara Musabaqah Khattil Quran (MKQ) dan Musabaqah Tartil Quran (MTQ).
Bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Wali Kota Batu juga menyerahkan penghargaan kepada para kepala desa yang di wilayahnya menyelesaikan banyak sertifikat waqaf tempat ibadah. Juga, menyerahkan izin operasional untuk pondok pesantren (Ponpes).
Penghargaan diberikan satu rangkaian dengan Upacara Peringatan Hari Santri ke-10 di Kota Batu yang dipusatkan di Balai kota Among Tani, Rabu (22/10).
Berikut ini beberapa santri juara penerima penghargaan:
- Juara Kaligrafi Digital MKQ M Ardianto
- Juara MTQ Tuna Netra Putri D Azzahra
- Juara MTQ Tuna Netra Putra Ahmad Shihab Attoila
- Juara Kaligrafi Kontemporer Naura Delastita
- Juara 3 MTQ Mahasiswa di Banjarmasin, Ahmad Ifan Lala.
Sementara, dua pondok pesantren mendapatkan izin operasional:
- Pondok Pesantren Kanzun Jannah di Kecamatan Junrejo
- Pondok Pesantren Riyadul Jannah di Kecamatan Junrejo
Sedangkan beberapa kepala desa dan kepala kelurahan yang mendapatkan penghargaan karena menyelesaikan sertifikat tanah waqaf tempat ibadah adalah:
- Lurah Temas Adi Susanto
- Kades Bumiaji Edi Suyanto
- Kades Bulukerto Suhermawan
- Kades Tlekung Mardi
- Kades Mojorejo Ruji
Wali Kota Nurochman mengatakan, Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. “Dan santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” ujarnya.
Diungkapkan, di zaman yang semakin berkembang, Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, menjadi pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.
"Kita patut bersyukur karena negara Indonesia memberi perhatian besar kepada pesantren," paparnya.
Sumber:
