1 tahun disway

Dinas Penanaman Modal Kota Batu Kumpulkan Pelaku Usaha: Diingatkan Dorong UMKM Naik Kelas

Dinas Penanaman Modal Kota Batu Kumpulkan Pelaku Usaha: Diingatkan Dorong UMKM Naik Kelas

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor, Rabu (3/12). -panca/diswaymalang.id--

BATU, DISWAYMALANG.ID--Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor, Rabu (3/12). DPMPTSP mengingatkan, pelaku usaha besar memiliki kewajiban membuka ruang minimal 20 persen bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Pertemuan dikemas dengan tajuk "Jagong Bareng" digelar lesehan di Niki Kopitiam, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Acara dihadiri Gapoktan (Gabungan Kelompok Pertanian), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), ekonomi kreatif, BUMDes, hingga pelaku usaha makanan dan minuman. Juga, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Jatim, Alfamart, dan Hypermart.


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor, Rabu (3/12). -panca/diswaymalang.id--

Tujuan pertemuan memperluas jejaring bisnis dan membuka peluang kolaborasi. Pertemuan itu sesuai dengan amanat Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil.

“Harapannya kemitraan ini bisa mendorong UMKM naik kelas, membuka akses pasar, pembiayaan, serta memperkuat daya saing lokal,” ujar Bambang Supriyanto, analis kebijakan ahli madya DPMPTSP Kota Batu, pada pertemuan tersebut.

Bambang menegaskan, komitmen pemerintah dalam memperkuat kemitraan antara usaha besar dan UMKM sesuai amanat Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil.


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor, Rabu (3/12). -panca/diswaymalang.id--

Ia menyampaikan, pelaku usaha besar memiliki kewajiban membuka ruang minimal 20 persen bagi usaha mikro dan kecil. “Harapannya kemitraan ini bisa mendorong UMKM naik kelas, membuka akses pasar, pembiayaan, serta memperkuat daya saing lokal,” ujar Bambang.

Konsultan bisnis, Tommy Budi R, narasumber yang menyampaikan materi “Strategi UMKM Bertahan di Tengah Dinamika Ekonomi Global”, menyoroti kondisi pasar saat ini yang dipengaruhi inflasi global, kenaikan suku bunga dunia, serta percepatan transisi teknologi dan energi.

Menurut dia, kegagalan UMKM umumnya dipicu kurangnya perencanaan keuangan, salah menargetkan pasar, dan minimnya adaptasi digital. “Kunci bertahan adalah kolaborasi, inovasi, membangun ekosistem bisnis, serta mengikuti arah pasar,” jelasnya.

Tommy mengajak pelaku usaha untuk membangun jaringan distribusi, meningkatkan diferensiasi produk, memaksimalkan konten digital sebagai lead magnet, serta menerapkan tiga konsep penguatan bisnis, yakni deeper (eksplorasi pasar), wider (perluasan pasar), dan stronger (penguatan branding).

Menurut dia, Kota Batu sebenarnya memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem terintegrasi antara pariwisata, agrobisnis, kuliner, retail, hingga industri kreatif.

Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama antara pelaku usaha besar, UMKM, dan perangkat daerah di Kota Batu sebagai langkah memperkuat kolaborasi berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Kota Batu, agar semakin kompetitif dan mampu memperluas pasar di berbagai sektor unggulan.

Sumber: