1 tahun disway

Hari Guru Nasional 2025: Ironi Perjuangan Guru Honorer dan Krisis Tenaga Pendidik di Malang Raya

Hari Guru Nasional 2025: Ironi Perjuangan Guru Honorer dan Krisis Tenaga Pendidik di Malang Raya

Ribuan guru kontrak sekolah menggelar demonstrasi menuntut diakhirinya kekurangan guru dan gaji rendah, di luar Gedung DPR, Jakarta, Indonesia, pada 14 September 2015. Pemerintah Indonesia telah menggunakan guru 'kontrak' bergaji rendah untuk mencoba meng-Agoes Rudianto-getty images

Namun, berbagai organisasi pendidikan menilai peningkatan ini belum cukup untuk menjawab ketimpangan status dan pendapatan antara guru honorer, guru PAUD, dan guru ASN. Di tengah kondisi tersebut, wacana penambahan guru Tidak Tetap (GTT) dengan skema pembiayaan dana BOS kembali menguat karena kekurangan guru yang mendesak, meski kebijakan ini dinilai hanya solusi jangka pendek.

BACA JUGA:Fakta-Fakta Keren Film “Belum Ada Judul”, Kisah Heroik Guru yang Terinspirasi Lagu Iwan Fals

Persoalan guru di Malang Raya juga mencerminkan situasi nasional yang lebih luas. Di mana guru honorer kerap menghadapi ketidakpastian pendapatan, beban administrasi berlebih, hingga proses seleksi ASN–PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang tidak merata. Momentum Hari Guru Nasional 25 November menjadi pengingat bahwa perjuangan guru Indonesia belum selesai.

Dengan kebutuhan guru yang terus tumbuh dan tekanan kesejahteraan yang masih kuat terasa, para pendidik di Malang Raya berharap pemerintah dapat mempercepat penyetaraan status dan memperluas formasi PPPK. Juga, memastikan distribusi guru yang lebih adil di seluruh satuan pendidikan.

Hari Guru Nasional bukan hanya perayaan, tetapi sebuah seruan untuk memperbaiki ekosistem pendidikan agar para guru dapat mengajar dengan tenang, dihargai, dan terlindungi.


Siswa mempelajari panel surya dengan guru di kelas-Riza Azhari-getty images

Dalam tiga tahun terakhir, upaya penguatan tenaga pendidik melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Malang Raya menunjukkan perkembangan signifikan. Kota Malang membuka 3.749 formasi PPPK pada 2024, dengan 592 kursi khusus guru yang mencakup 215 guru kelas SD dan 377 guru mata pelajaran. Sementara antusiasme pendaftar juga meningkat dengan 1.227 pelamar PPPK pada 2023, yang 391 di antaranya adalah guru.

Di Kabupaten Malang, komitmen serupa tercermin lewat dibukanya 6.178 formasi PPPK, termasuk 1.105 formasi guru. Menjadikannya salah satu kabupaten dengan rekrutmen pendidik non-ASN terbesar di Jawa Timur.

Selain itu, laporan statistik Kota Malang tahun 2024 mencatat 1.696 pegawai PPPK aktif di lingkungan Pemkot. Menandakan peran strategis PPPK dalam menopang kebutuhan aparatur pendidikan daerah. Sementara sebanyak 377 ASN Kota Malang diproyeksi pensiun pada 2025, banyak di antaranya berasal dari sektor pendidikan.

Deretan data tersebut menunjukkan bahwa Malang Raya sedang berada dalam fase transisi penting. Mempercepat pengangkatan guru honorer menuju status PPPK demi menjawab kekurangan guru ASN, meningkatkan stabilitas profesi. Serta memperkuat kualitas layanan pendidikan yang selama ini terbebani distribusi guru yang timpang dan ketergantungan panjang pada tenaga honorer.

Hari Guru Nasional 25 November 2025 adalah momen penting untuk menghargai dedikasi para guru, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Tanpa komitmen nyata terhadap kesejahteraan dan pengakuan profesional guru honorer, apresiasi simbolis akan sulit menyentuh realitas di lapangan. Jika reformasi mengena, generasi mendatang akan mewarisi sistem pendidikan yang adil dan guru sebagai fondasi yang kuat bagi kemajuan bangsa.

Sumber: jurnalbpjamsostek.or.id