Festival Mbois Malang ke-10 di ICCF 2025 Jadi Wadah Kolaborasi Kreatif Nasional
Area tengah lantai 3 Malang Creative Center yang disulap menjadi gelaran seni tradisional higga modern pada serangkaian acara Festival Mbois Malang ke-10 yang termasuk dalam ICCF 2025.-Elsa AKP-Harian Disway
BLIMBING, DISWAYMALANG.ID--Malang Raya menjadi pusat perhatian nasional ketika ICCF 2025 digelar mulai 6 November hingga 9 November 2025. Berbagai kegiatan seni, ekonomi kreatif, komunitas dan teknologi akan berlangsung simultan di beberapa lantai di Malang Creative Center (MCC). Acara ini berjuluk Festival Mbois Malang ke-10 atau FMX.
BACA JUGA:Susunan Acara ICCF 2025 “Nusantaraya”: Malang Raya Hidupkan Semangat Kolaborasi Kreatif Indonesia
Pemerintah daerah bersama pelaku industri kreatif menyiapkan rangkaian acara padat di ruang utama MCC, yang terbagi ke dalam beberapa lantai tematik.
Lantai 2 menjadi ruang terbuka untuk umum:
- Berupa panggung hiburan di bagian dalam dan luar gedung. Juga, bazar produk lokal Malang Raya, mulai snack, aksesoris, kain batik hingga produk denim. Kegiatan ini berlangsung sejak hari pembukaan hingga hari terakhir acara.
Lantai 3 fokus pada seni dan budaya:
- Tanggal 7 November: pukul 09.00 dibuka dengan festival Tosanaji.id Festival, pukul 11.30 pertunjukan oleh Garuda Spark/Holution serta sesi “Showcase Life Painting”.
- Tanggal 8 November: Bimbingan teknik dari Dinas Koperasi dan Perindustrian (Diskopindag), donor darah bersama komunitas Tosanaji.id dan insan kebudayaan, disusul festival Tosanaji.id, stand kuliner, kompetisi Tamiya (kobama) dan penampilan Garuda Spark/Holution.
- Tanggal 9 November: hari puncak dengan workshop keramik dari pelaku seni keramik Dinoyo, lomba fashion show batik tingkat SD se-Malang Raya, pameran koleksi pusaka, digitalisasi koleksi pusaka (keris dan batik), stand kuliner, coding class oleh Inntexia, project Arknight cosplay photoshoot dan ditutup dengan Grand Closing Ceremony Festival Tosanaji.id.

Art Exhibition di lantai 3 Malang Creative Center Kota Malang dengan tajuk "Power of Beauty" yang dilukis oleh tujuh seniman lokal Kota Malang.-Elsa AKP/diswaymalang.id
BACA JUGA:ICCF 2025 “Nusantaraya”: Malang Raya Jadi Pusat Kolaborasi Kota Kreatif Indonesia
Lantai 4 jadi arena kegiatan sepanjang hari (08.00-21.00) dengan agenda cepat berubah:
- 7 November: Bimtek Diskopindag, Bursa Tamiya oleh Kanvastaram, latihan vokal Malang, Meru Business Presentation, presentasi Komisi C DPRD Kota Malang, hingga recording lagu baru dan ruang tanding malam.
- 8 November: latihan akting anak-anak, Kanvastara, bursa & kompetisi Tamiya, recording drum, coding class oleh Intennxia, recording “Smayan”.
- 9 November: latihan akting anak, Arknight cosplay photoshoot, special class “Public Speaking for All”, bursa Tamiya, recording Afreiza Sandy, coding class Intennxia Academy, Athena Talent Management, MCC and “The Bumi”.
Lantai 5 menjadi zona komersial:
- Zona komersial bagi pengunjung yang mencari produk fashion lokal Malang Raya seperti batik, kain perca, deni, dan sebagainya dipajang secara khusus di lantai ini.
Acara ini selaras dengan misi kota kreatif. Sejalan dengan Kota Malang yang baru saja ditetapkan sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) bidang Media Arts. Menegaskan posisinya sebagai pusat kreativitas di Indonesia.
Dengan tema “Nusantaraya: Senyawa Malang Raya”, ICCF 2025 bukan sekadar festival. Tetapi wadah untuk membangun ekosistem kreatif yang inklusif, berbasis budaya lokal, dan berjejaring nasional hingga internasional.
Bagi Malang Raya, termasuk Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, gelaran ini menjadi momentum untuk menguatkan kolaborasi antara seniman, pelaku UMKM kreatif, komunitas teknologi, dan pemerintah.
Sumber:
